Pondok Pesantren di Pekalongan Siap New Normal

0
FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Memasuki new normal, para santri di Kota Pekalongan akan kembali memulai aktivitas mereka di pondok pesantren. Ini berdasarkan rapat koordinasi Pemkot, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, dan Pimpinan Pondok Pesantren, Pekalongan, mengenai langkah-langkah persiapan menghadapi new normal.

Para pengurus pesantren telah memberikan pengarahan kepada para santri mereka. Ini diungkapkan oleh Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Drs HM Nadhif.

“Kami telah melakukan sosialisasi kepada para pimpinan pesantren dan para santri senior mengenai pedoman protokol kesehatan di lingkungan pesantren,” kata Nadhif, Selasa 7 Juli 2020.

Kementerian kesehatan telah memberikan imbauan bagi para santri dari luar kota untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum berangkat ke pondok pesantren. Selain itu, para santri diharuskan membawa surat kesehatan dari Puskesmas.

Menurut Nadhif, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan intruksi kepada kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk memberikan fasilitas layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada para santri.

“Untuk menghindari adanya interaksi dengan banyak orang, diharapkan para santri tidak menggunakan kendaraan umum ketika berangkat ke pesantren,” ujar Nadhif.

Nadhif berharap pondok pesantren dapat berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk menyambut para santri. Selain itu, pesantren juga harus memiliki ruang isolasi.

Kementerian Agama dan Pemerintah Kota Pekalongan juga telah membuat surat edaran mengenai persiapan new normal pendidikan keagamaan yang meliputi pesantren, taman pendidikan al-qur’an dan madrasah diniyah. Protokol kesehatan pada TPQ tidak jauh berbeda dengan protokol kesehatan pada pondok pesantren, namun pengawasan pada TPQ dan Madrasah Diniyah akan lebih ketat dari pesantren.

“Anak-anak TPQ dan madrasah diniyah tetap berinteraksi dengan dunia luar. Mereka datang kemudian pulang ke rumah yang berada di lingkungan terbuka,” pungkas Nadhif.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini