Inspiratif! Tukang Ledeng PDAM Pemalang Manfaatkan Area Reservoir Untuk Budidaya Anggur

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Bercocok tanam bisa menjadi pilihan tepat untuk memanfaatkan ruang-ruang kosong di sekitar lingkungan kita. Selain menyulap lingkungan tampak lebih asri, kegiatan positif ini pun bisa menjadi obat penghilang jenuh.

Seperti yang dilakukan Anto (40), Petugas Kontrol Sumber Mata Air Telaga Gede milik Perumda Air Minum Tirta Mulia Kabupaten Pemalang di Desa Sodong Basari Kecamatan Belik. Ia berhasil membudidayakan anggur di tempat kerjanya itu.

Semua berawal dari kejenuhan Anto melihat lahan kosong di lingkungan Sumber Mata Air Telaga Gede. Muncul ide dalam benaknya untuk memanfaatkan ruang kosong di atas bangunan reservoir dengan budidaya anggur.

Anto lalu menanam anggur dengan media pot dari ember bekas cat. Ia menggunakan teknik sambung pucuk (grafting) dalam budidaya anggur ini. Puluhan pot dijejer di atas bangunan reservoir sumber air warga Kabupaten Pemalang tersebut.

“Semuanya otodidak, belajar dari internet. Dipelajari betul gimana cara menyambung batang-batang anggurnya. Ditekuni, dirawat setiap hari.” tutur Anto kepada puskapik.com, Sabtu 16 September 2023.

Bermacam-macam jenis anggur Anto sambungkan pucuk batangnya pada tanaman anggur yang telah tumbuh. Mulai dari ninel, black panther, jupiter, bison, taldun dan masih banyak lagi. Total ada 20 jenis anggur yang Anto sambungkan batangnya.

“Satu batang bisa berbuah 5 jenis anggur, enggak monoton. Alhamdulillah sudah panen kemarin 5 kilogram, kualitasnya bagus. Saya bagikan ke teman dan warga.” ungkap Anto.

Butuh waktu 3,5 bulan bagi Anto untuk menuai hasil dari budidaya anggur ini. Dirinya pun tekun merawat tanaman-tanaman anggurnya setiap hari disela-sela pekerjaannya memastikan kelancaran air di Reservoir Perumda Air Minum Tirta Mulia.

“Biasanya dua atau tiga hari saya siram sekali, karena kalau terlalu sering disiram akarnya bisa busuk. Tapi berhubung belakangan masih kemarau dan cuaca panas, ya rutin saya sirami tiap hari.” kata Anto sambil menyirami tanaman anggurnya.

Dalam merawat tanaman anggur kesayangannya, Anto tak menggunakan pupuk kimia. Melainkan pupuk organik dari air leri (air cucian beras) dan fermentasi campuran micin dengan telur. Ini dirinya lakukan demi menjaga lingkungannya tetap alami.

“Micin sama telur itu dikocok, terus disemprot-semprotkan ke seluruh tanamannya. Tetap alami biar sehat.” terang Anto.

Anto sendiri awalnya tak menduga budidaya anggur yang ia lakukan secara otodidak ini bisa berhasil dan memiliki potensi nilai ekonomis. Pasalnya, budidaya anggur tersebut mulanya Anto niatkan sekedar untuk menjaga keasrian tempat kerjanya.

“Awalnya ya cuma pengen manfaatin lahan kosong disini. Biar tetap asri, tetap indah, bersih. Saya juga sebelimnya sudah bikin taman-taman kecil di sekitar mata air. Biar kalau orang datang pada seneng.” katanya.

Tiap sore, banyak warga setempat yang datang untuk mandi di telaga yang lokasinya berdekatan dengan kawasan reservoir. Tak jarang pula ada pengunjung yang jauh-jauh datang hanya untuk sekedar menikmati sejuknya air telaga itu.

Taman-taman kecil yang dibuat Anto di dalam area reservoir juga dilengkapi kolam ikan terapi yang bisa dinikmati para pengunjung untuk rileksasi.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!