PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kebijakan pemerintah menerapkan social distancing (pembatasan ruang gerak) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), membuat ekonomi kelas bawah terpuruk. Rabu sore 25 Maret 2020, puskapik.com tergugah untuk membagikan nasi kotak kepada masyarakat kurang mampu.
Bagi-bagi nasi kotak bertajuk ‘Bismillah, Bersama Bergerak, Berbagi dan Peduli’, itu dipimpin oleh Pemimpin Umum (PU) puskapik.com, Heru Kundhimiarso, menyasar warga Pemalang yang kurang mampu. Sebanyak 200 nasi kotak dibagikan kepada warga di Kawasan Sirandu, Stasiun, Alun-alun dan Pasar Pagi Pemalang.
“Gerakan ini sebagai bentuk partisipasi, kepedulian dan kesadaran, bahwa wabah corona berdampak pada ekonomi rakyat kecil. Kebutuhan bahan pokok (makanan) saat ini sangat dibutuhkan warga kelas bawah di saat pemerintah menerapkan kebijakan social distancing (pembatasan ruang gerak),” kata Kundhi.
Menurut Kundhi, membubarkan kerumunan warga di jalanan satu sisi mencegah penyebaran virus corona, tetapi tidak menyelesaikan masalah pada sisi ekonominya. “Meminta warga untuk tidak keluar rumah harus diimbangi dengan suplai kebutuhan bahan pangan. Rakyat butuh makan,” ujar Kundhi.
Saat ini, lanjut Kundhi, saat terjadi kepanikan kolektif, solidaritas menjadi kemewahan. Maka dibutuhkan aksi nyata atau kongkret menolong mereka yang panik corona sekaligus lapar. “Mari kita galang solidaritas bersama untuk berbagi dan peduli. Siapapun kalian yang punya rezeki lebih, bantu saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan, karena ini bukan hanya tanggung-jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama,” ujar Kundhi.
Kundhi menambahkan, gerakan ini sebagai stimulan bagi masyarakat Pemalang yang mampu untuk bersama bergerak. Karena pembagian nasi kotak gratis ini akan rutin dilakukan, selama darurat virus corona. Untuk aksi bagi gratis puskapik.com ini sementara menggunakan dana pribadi. Bagi masyarakat yang akan berpartisipasi untuk mendonasikan bantuan bisa disalurkan melalui ‘Puskapik Peduli’ seperti pada foto berita ini.
Penulis: Amin Nurrokhman
