“PEJUANG VS NANAS”, Ini Penjelasannya

0

PEMALANG (PuskAPIK) – Maraknya pro dan kontra pembuatan ikon nanas yang menggeser keberadaan patung pejuang di Alun-alun kabupaten Pemalang dalam media sosial, dirasa perlu Pemkab Pemalang menjelaskan kepada masyarakat Pemalang dan semua pihak yang selama ini berpandangan negatif mengenai pembangunan tersebut.

Bupati Pemalang H. Junaedi melalui kepala dinas Permukiman dan Perumahan (Perkim) kabupaten Pemalang Mugiyatno, menyampaikan kepada beberapa media cetak, elektronik maupun online bahwa Pemkab Pemalang sangat menghargai jasa para pejuang secara keseluruhan, dimana di seluruh wilayah Indonesia masyarakat angkat senjata melawan penjajah, termasuk masyarakat Pemalang. Untuk menghargai para pahlawan dan pejuang tersebut maka dibuatlah patung pejuang. yang dulu terletak di alun-alun Pemalang

“Perlu kita luruskan bahwa patung pejuang itu bukan patung salah satu pahlawan kita, namun sebagai bentuk apresiasi pemkab Pemalang bersama masyarakat bahwa masyarakat Pemalang pernah berjuang bersama melawan penjajah,” jelas Mugiyatno (Senin, 18/12)

Ditambahkan bahwa pertimbangan patung pejuang hanya lihat orang atau masyarakat tertentu saja, maka pemkab Pemalang memfungsikan alun-alun Pemalang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta taman yang lebih representatif dan indah. Untuk itu, masih menurut Mugiyatno Pemerintah melalui Dinas Perkim melakukan perubahan-perubahan di alun-alun termasuk salah salah satunya menggantikan patung pejuang menjadi patung nanas sebagai icon kabupaten Pemalang.

Mugiyatno menegaskan bahwa pemerintah tidak menghilangkan patung pejuang, namun akan dipindah dan ditempatkan pada lokasi yang lebih stragis dengan pengertian lebih bisa dilihat masyarakat secara keseluruhan baik masyarakat umum, pejalan kaki maupun pengendara.

“Sesuai rencana, awal tahun 2018 kita akan menempatkan patung pejuang di taman bekas air mancur di depan Swalayan Pemalang sehingga bisa dilihat ileh masyarakat secara luas,” kata Mugiyatno.

Dtambahkan olehnya alasan mengapa di alun-alun dibangun patung nanas, karena nanas sebagai icon salah satu produk pertanian di kabupaten Pemalang yang sudah menasional, juga sekaligus sebagai taman dengan icon buah nanas yang lebih futuristic, lebih menonjolkan keindahan dengan ditanbah lampu berwarna-warni serta air mancur disekeliling icin nanas tersebut.

Mugiyatno manyampaikan kepada masyarakat bahwa pemkab Pemalang sama sekali tidak bermaksut menghilangkan patung pejuang dan diganti dengan icon nanas di alun-alun Pemalang, tetapi pemkab akan menempatkan parung atau tugu pejuang tersebut ke tempat yang lebih ideal.

“Kritiklah kami secara positip dan membangun sebagai upaya evaluasi kami,’ pungkas Mugiyatno. (hp)