Capaian Vaksinasi Rendah, Binda Jateng Turun ke Pekalongan Sasar Anak-anak sampai Lansia

0
Binda Jateng menyelenggarakan vaksinasi massal secara door to door di Kabupaten Pekalongan dengan target 3.000 dosis, Sabtu, 18 Desember 2021. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Kabupaten Pekalongan menjadi salah satu wilayah fokus percepatan vaksinasi oleh Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jateng. Hingga 16 Desember 2021 capaian vaksinasi baru 66,34% atau masih di bawah target nasional sebesar 70%. Sementara capaian rata-rata Provinsi Jateng sudah 74,79%.

Untuk mempercepat capaian di Kabupaten Pekalongan, Sabtu, 18 Desember 2021, Binda Jateng menyelenggarakan vaksinasi massal secara door to door dengan target 3.000 dosis. Vaksinasi digelar di beberapa lokasi seperti Stadion Kebon Rowopucang, Kecamatan Karangdadap; Desa Pagumengan, Kecamatan Karangdadap; dan Desa Kebon Agung, Kecamatan Kajen.

“Konsep door to door/jemput bola masih menjadi strategi Binda Jateng dalam mengejar capaian vaksinasi kami tiap pelaksanaan vaksin. Hal ini karena banyak warga yang selama ini belum suntik vaksin memang memiliki kendala dalam menjangkau lokasi sentra-sentra vaksin. Dengan mendekatkan pelayanan vaksinasi hingga tingkat desa bahkan mendatangi rumah warga, kami yakin semakin banyak warga yang tervaksin dan terbantu mendapatkan vaksin,” kata Kabag Ops Binda Jateng, Isworo, Sabtu 18 Desember 2021.

Menurutnya, vaksinasi perlu digencarkan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan herd immunity/kekebalan komunal. “Binda Jateng sesuai instruksi pimpinan, melaksanaan vaksinasi, dengan harapan kekebalan komunal segera terbentuk dan pandemi Covid-19 dapat dikendalikan mengingat varian Omicron telah masuk Indonesia. Kami juga berterima kasih kepada segenap stakeholder terkait yang membantu terselenggaranya vaksinasi yang diselenggarakan Binda Jateng,” katanya.

Vaksinasi langsung ke rumah warga menyasar semua kalangan dari anak-anak, dewasa hingga lansia dinilai efektif untuk menyisir masyarakat yang tidak mampu mengakses sentra vaksinasi, terutama kelompok lansia dan difabel. Setelah mendapatkan suntik vaksin masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena pandemi belum berakhir, terlebih adanya ancaman mutasi jenis baru seperti varian Delta Plus dan Omicron.

“Kami sangat berterima kasih bisa vaksin apalagi sampai ke rumah, sehingga tidak menyulitkan orang yang sudah lansia,” kata Soleh, warga berusia 65 tahun.

Warga diharapkan terus menjaga protokol kesehatan dengan pendekatan 5 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan 3T (testing, tracing, treatment).

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini