Semua Peserta Popda Wajib Tes GeNose

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Semarang – Pekan Olahraga Pelajar daerah (Popda) Jateng 2021 dipastikan bakal digelar mulai 4-13 April mendatang. Saat ini Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng tengah mempersiapkan event tahunan yang pada 2020 lalu terpaksa vakum lantaran pandemi Covid-19.

Salah satu yang disiapkan secara serius oleh Disporapar adalah penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Di antaranya, peserta wajib menjalani tes Covid-19 dengan peralatan GeNose ketika sudah berada di Semarang, tempat dilaksanakannya Popda 2021.

Apabila dalam tes GeNose tersebut peserta ternyata reaktif, apakah atlet, pelatih, wasit atau panitia, maka akan langsung dipulangkan ke daerah masing-masing.

Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N Rachmadi melalui Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Olahraga Purdianto mengatakan, instruksi tes Covid dengan GeNose datang langsung dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

“Karena Popda Jateng 2021 ini Popda pertama di Indonesia yang digelar selama pandemi, jadi benar-benar harus hati-hati. Penerapan protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan disiplin,” tandasnya, Selasa 16 Maret 2021.

Lebih lanjut Purdianto mengatakan, penerapan protokol kesehatan dilakukan sejak awal. Tiap kontingen cabor harus mendapat rekomendasi dan surat keterangan hasil tes PCR dari kabupaten/kota. Setibanya di Semarang tiap kontingen dicek ulang untuk tes GeNose. Jika ada yang reaktif maka peserta langsung dipulangkan.

Kontingen yang dinyatakan lolos tes COVID-19 langsung diantar ke hotel dan tidak diperkenankan berkegiatan selain terkait Popda. Panitia telah menyediakan setidaknya 13 hotel untuk Popda Jateng 2021. Tiap kontingen juga disediakan bus untuk antar-jemput dari hotel ke venue pertandingan. “Di dalam bus juga diatur jarak duduknya,” tambah Purdianto.

Dikatakan, meski pelaksanaan Popda 2021 secara virtual dan tanpa penonton, namun diperkirakan tetap ada banyak orang yang berpeluang datang. Selain atlet, juga ada pelatih, wasit atau juri serta panitia.

“Karena itu panitia akan tegas. Di venue hanya kami batasi 50 orang sudah termasuk wasit dan ofisial. Pertandingan akan digelar tanpa penonton di venue. Setiap pertandingan diberikan jeda untuk disinfektan,” jelasnya.

Sementara, untuk cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Popda secara virtual tersebut menyusut satu cabang olahraga. Cabor Panahan yang sebelumnya akan dipertandingkan secara virtual batal dilaksanakan karena kesulitan secara teknis.

“Karena Panahan nomor-nomornya memperhitungkan jarak, sehingga sulit dilaksanakan secara virtual. Panitia memutuskan Panahan akan dilaksanakan secara non-virtual bersama cabor lain pada September mendatang,” tambahnya.

Cabor yang dipertandingkan virtual merupakan hasil koordinasi dan rekomendasi dari unsur Satgas COVID-19 Jateng. Setelah Panahan dieliminir, total ada 8 cabor yang rencananya akan digelar secara virtual dalam Popda 2021. Di antaranya Pencak Silat, Senam Artistik dan Senam Ritmik, Taekwondo, Karate, Judo, Kempo, Wushu, dan Tarung Drajat.

Sementara cabor nonvirtual September mendatang, ada 10 cabor antara lain Atletik, Bola Voli, Bola Voli Pasir, Bulu Tangkis, Sepak Takraw, Tenis, Tenis Meja, Sepatu Roda, Panahan dan Petanque.

Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta gelaran Popda Jateng 2021 yang diselenggarakan secara virtual ini terus dipromosikan. Pun dengan pembukaan dan penutupan Popda Jateng 2021 ditayangkan secara virtual.

“Ini hal baru. Semua yang bisa divirtualkan dan berprestasi itu jalan saja. Kita hanya perlu membiasakan diri dengan konsep virtual ini,” terangnya.

Penulis: Ismu Puruhito
Editor: Amin Nurrokhman

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!