Terjaring Operasi Yustisi, Pria Histeris Teringat Anaknya yang Meninggal Terkena Corona

0
Seorang pria yang terjaring operasi penertiban masker, mengeluarkan kertas poster berukuran sekitar 30 x 20 centimeter bertuliskan ungkapan soal anaknya yang meninggal karena terpapar Covid-19. FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Operasi yustisi yang digelar tiga pilar TNI, Polri dan Satpol PP di kompleks Ruko Langan square, Jalan Werkudoro, Kota Tegal, Rabu siang, 3 Februari 2021 diwarnai kejadian memilukan. Seorang pria yang terjaring operasi penertiban masker tersebut, tiba-tiba menangis di hadapan petugas.

Awalnya pria berusia sekitar 40 tahun, yang tidak diketahui identitasnya itu dihentikan petugas karena tidak memakai masker. Saat ditegur dan diberi masker oleh petugas, pria tersebut malah mengeluarkan kertas poster berukuran sekitar 30 x 20 centimeter bertuliskan ungkapan soal anaknya yang meninggal karena terpapar Covid-19. Dalam kertas itu juga terdapat foto yang diduga anak si pria.

Di depan petugas, pria itu lalu bersikap seperti orang berpidato. Dalam bahasa daerah Jawa Ia menyampaikan bahwa tidak ada yang bisa mengatasi corona di dunia.

“Ora nono sing biso nanganani corona sedunia, kejobo kye bocah kiye,” ujarnya.

Pria itu juga meminta petugas menyampaikan ke pemerintah agar serius dan cepat mengatasai virus corona. Karena virus corona dapat merenggut nyawa manusia hanya dalam hitungan detik.

“Wong kena corona kye etungane detik. Yo eben biso normal kabeh,” kata si pria.

Pria tersebut juga sempat menangis sesenggukan. Melihat sikap pria misterius tersebut, petugas berusaha menenangkan. Pria yang tetap tidak mau menyebutkan nama dan asalnya itu akhirnya pergi menggunakan sepeda motornya.

“Dia mendadak histeris karena anak laki-lakinya yang namanya siapa, saya kurang ingat, bahwa anaknya meninggal gara-gara corona,” ungkap Iptu Bambang SW, yang memimpin operasi yustisi.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini