PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pendidikan antikorupsi bakal diajarkan ke siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Pemalang melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Puluhan guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn Kabupaten Pemalang, Rabu 27 Juli 2022, mengikuti pelatihan insersi pendidikan antikorupsi yang digelar di SMK PGRI 2 Taman.
Pelatihan insersi pendidikan antikorupsi ini menghadirkan narasumber Dosen Politik dan Kewarganegaraan (PKn) Universitas Negeri Semarang (UNNES) sekaligus penyuluh antikorupsi, Natal Kristiono S.Pd M.H.
Kristiono memaparkan, tujuan pendidikan antikorupsi diantaranya untuk membentuk pengetahuan dan pemahaman mengenai bentuk korupsi dan aspek-aspeknya serta perubahan persepsi dan sikap terhadap korupsi.
“Kemudian juga bertujuan untuk membentuk kecakapan dan keterampilan baru untuk melawan korupsi.” jelasnya.
Saat ini, menurut Kristiono, pendidikan antikorupsi memang belum diajarkan secara maksimal di sekolah-sekolah. “Harapannya lewat pelatihan ini para guru bisa menginsersikan pendidikan antikorupsi ke dalam mapel PPKn.” ungkapnya.
Nantinya pelatihan insersi pendidikan antikorupsi ini disusul kegiatan penyusunan tujuan pembelajaran yang bernuansakan nilai-nilai antikorupsi serta adanya modul pendidikan antikorupsi.
“Materi pendidikan antikorupsi tersebut contohnya pengenalan lembaga-lembaga negara dan fungsinya. Dalam materi itu ada pengenalan KPK sebagai lembaga negara dan fungsinya.” terang Natal Kristiono disela-sela pelatihan.
Diketahui, pelatihan bertajuk ‘Pengembangan Insersi Pendidikan Antikorupsi melalui mata pelajaran PPKn’ ini juga merupakan program pengabdian masyarakat Natal Kristiono selaku Dosen PKn UNNES.
Sementara itu Ketua MGMP PPKn Pemalang, Susilo Iswanto S.Pd, mengatakan, pendidikan antikorupsi ini sangat penting untuk diajarkan kepada siswa-siswi SMK dalam upaya penanggulangan korupsi.
“Dalam kurikulum merdeka ini pendidikan antikorupsi sangat dibutuhkan sekali, apalagi banyak materi untuk penanggulangan korupsi seperti kedisiplinan dan kejujuran.”
“Memang saat ini masih banyak pelajar yang kurang disiplin, contoh kecilnya korupsi waktu dan kejujuran dalam mengerjakan tugas.” ungkapnya.
Susilo Iswanto berharap, insersi pendidikan antikorupsi melalui mata pelajaran PPKn mampu membentuk karakter siswa-siswi SMK yang disiplin dan jujur.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
