Bukan Hanya Pandemi, Ini Faktor Lesunya Penjualan Mangga Istana Pemalang

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Penjualan mangga istana khas Pemalang belakangan tengah lesu. Pedagang menyebut, lesunya pasar penjualan ini disebabkan beberapa faktor.

Mangga istana sendiri merupakan mangga jenis varietas harum manis, yang dibudidayakan warga Desa Penggarit, Taman, Pemalang. Branding ‘Istana’ itu muncul setelah mangga tersebut tersohor, menjadi sajian di Istana Kepresidenan RI.

Namun, belakangan pedagang mengungkapkan saat ini penjualan mangga yang terkenal lezat dan manis itu tengah lesu. Salah satunya, Nur Ali, pedagang mangga istana di RT 06 RW 05, Dusun Karang Suci, Desa Penggarit.

“Belakangan ini penjualan menurun sekitar 50 persen. Faktornya, karena ini sedang pandemi Covid-19 otomatis berpengaruh,” ungkap Nur Ali, Senin 5 Juli 2021.

Kemudian faktor yang kedua, kata Ali, menurunnya kualitas mangga istana di pasaran karena proses pemetikan yang salah.

“Mangga istana itu harusnya dipetik dengan kematangan 90 atau 95 persen. Tapi kalau sekarang di pasaran banyak mangga yang 80 atau 85 persen,” jelas Ali.

Selain itu, harusnya proses sortir dilakukan dengan ketat agar kualitasnya terjaga. Walhasil, kualitas mangga istana dipercaya konsumen.

“Kalau belum tua (matang) dipetik dipasarkan, rasa atau kualirasnya berkurang, jadi harganya jauh.” kata Nur Ali.

Selain itu, mangga istana yang dulunya terkenal dengan teknik budidaya “off-season” kini sudah mulai ditiru daerah lain.

“Mangga musim alami panen di bulan Oktober. Kalau di Pemalang Mei, Juni, Juli sudah panen. Daerah lain sudah bisa meniru budidaya di luar musim ini,” jelas Nur Ali.

Nur Ali berharap, mangga istana bisa kembali booming dalam bersaing secara kualitas dengan daerah lain, agar bisa mengangkat nama Pemalang.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!