PUSKAPIK.COM, Pemalang – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menargetkan kemiskinan ekstrem bisa terselesaikan di tahun 2026 mendatang. Pemerintah daerah diminta kuatkan sinergitas dalam upaya penanganan isu sosial ini.
Itu ditegaskan Mensos Saifullah Yusuf saat berdialog dengan pilar-pilar sosial Kabupaten Pemalang di Pendopo Kantor Bupati Pemalang, Sabtu (5/4/2025). Gus Ipul menegaskan, penanganan kemiskinan harus terarah, terpadu dan berkelanjutan.
“Ya kemiskinan ekstrem kita harapkan 2026 ini selesai, termasuk di Pemalang. Maka itu, kami datang kesini untuk koordinasi dengan Bupati, Wakil Bupati dan semuanya bergandeng tangan sinergis agar penanganannya terarah, terpadu dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ajakan bekerja sama secara terukur tersebut lahir dari kekhawatiran Gus Ipul melihat masih banyaknya ego sektoral yang menghambat upaya pengentasan kemiskinan.
Terlebih, angka kemiskinan di Kabupaten Pemalang saat ini lebih tinggi dari angka rata-rata kemiskinan nasional. Ia berharap, melalui kerja sama yang terarah, terpadu dan berkelanjutan, upaya pengentasan kemiskinan akan lebih maksimal.
“Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kita ingin penanganan kemiskinan menghilangkan ego sektoral, dan justru mengikuti undang-undang, terarah, terpadu dan berkelanjutan,” lanjut Gus Ipul.
Dalam satu tahun, Kementerian Sosial telah menggulirkan dana bantuan sosial (bansos) Rp 530,859 miliar untuk 147.445 Keluarga Penerima Manfaat. Diharapkan kerja sama yang apik antara pilar sosial dan pemerintah daerah, KPM bisa lulus dari program bansos maksimal 5 tahun.
Ia juga menargetkan tiap pendamping PKH untuk sekurangnya meluluskan 10 orang penerima manfaat setiap tahunnya. Dengan begitu, perlahan namun pasti, target pengurangan angka kemiskinan bisa terwujud.
Dalam dialog tersebut, Gus Ipul juga mengajak bupati Pemalang dan jajarannya untuk bersinergi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Termasuk mengawal pemutakhiran Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sementara itu, Bupati Pemalang Anom Widiyantoro mengamini apa yang disampaikan Mensos pada pengarahan di Pendopo. Dirinya menargetkan agar tahun ini dapat keluar dari lima besar Kabupaten/Kota Miskin Ekstrem di Jawa Tengah.
“Saya bersama Kepala Dinsos akan membuat strategi khusus untuk keluar dari zona itu. Tadi arahan pak menteri mendorong agar Single Data bisa dilakukan jadi bantuan diterima tepat sasaran,” ucapnya. (**)
Berita Lainnya :
