Miris Ribuan Warga Pemalang Gangguan Jiwa, Ajeng : Keluarga Berperan Penting dalam Penyembuhan

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Wakil Ketua I DPRD Pemalang, Ajeng Triyani, ikut miris mendengar banyaknya warga yang mengalami gangguan jiwa. Ia menilai keluarga dan lingkungan punya andil besar dalam penyembuhan penderita gangguan jiwa itu.

Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang tercatat dalam rentang waktu 2019 hingga 2023 ada 6.230 orang di Kabupaten Pemalang yang mengalami gangguan jiwa dengan kategori berat dan ringan.

“Ternyata banyak juga kasus gangguan jiwa di Pemalang, walaupun begitu itu data lima tahun kalau yang sekarang harus ada pembaruan sehingga pada penanganan bisa dilakukan dengan tepat.” kata Ajeng, Selasa 20 Juni 2023.

“Selain itu edukasi lingkungan terutama keluarga perlu dilakukan agar mereka mau membantu dalam proses penyembuhan pasein,” imbuhnya.

Edukasi keluarga tersebut, maksud Ajeng, yakni keluarga tak boleh menutup-nutupi jika ada anggota keluarganya yang mengidap gangguan jiwa. Sebab, pengidap gangguan jiwa juga memiliki hak yang sama untuk mendapat penanganan kesehatan.

Disisi lain, Dinkes juga harus aktif memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan penanganan gangguan jiwa di masyarakat. Ajeng memandang masyarakat masih tabu tentang perihal cara penanganan gangguan jiwa.

“Keluarga jadi peran terpenting untuk penanganan gangguan jiwa kepada pasien, baik sebelum ataupun sesudah sembuh.” tegas wakil rakyat dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

“Jadi keluarga harus menjadi contoh bagi lingkungan, agar pasien mendapatkan perlakuan serupa dengan orang lain tanpa mengungkit adanya gangguan jiwa sebelumnya,” tuturnya.

Ajeng Triyani mengimbau generasi muda saat ini untuk lebih giat berusaha membekali diri sendiri agar tidak terkena gangguan jiwa. Dalam hal ini pondasi dari keluarga dan ilmu agama juga sangat penting.

“Generasi ini sangat rentang dan lemah terhadap kasus gangguan kejiwaan, jadi kita lingkungan harus jadi support sistem terbaik dalam perkembangan serta pembelajaran mereka.” ungkap Ajeng.

Bonus demografi Indonesia dimasa yang akan datang, kata Ajeng, bukan hanya soal kuantitas, melainkan juga kualitas yang perlu diperhatikan dalam rangka membangun generasi yang kuat di Kabupaten Pemalang.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!