Kelangkaan Gas Melon di Pemalang Timur, Ketua Fraksi PKB Minta Pemkab Cari Solusi

Ketua Fraksi PKB DPRD Pemalang, Slamet Ramuji. FOTO/PUSKAPIK/BAKTIAWAN CANDHEKI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kelangkaan gas LPG 3 kg di wilayah Pemalang Timur beberapa waktu terakhir mengakibatkan gejolak warga.

Hal ini diungkap anggota DPRD Pemalang, Slamet Ramuji, Senin, 16 Agustus 2021. Menurutnya, pemkab harus hadir dan memberikan solusi atas kelangkaan gas tabung melon ini.

“Kondisi PPKM saat ini sudah menyebabkan ekonomi warga semakin sulit. Pendapatan mereka tidak ada kalau masih dibebani kelangkaan gas subsidi yang berakibat harga yang tinggi, ya kasihan,” kata Ketua Fraksi PKB ini.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Dia mendesak pemkab melalui dinas terkait, bisa maksimal dalam pengawasan distribusi gas melon di seluruh wilayah Pemalang. Selain itu, ia mendesak dibuat regulasi yang mencegah permainan di tingkat agen dan distributor nakal yang ingin mengambil keuntungan secara pribadi.

“Kalau pemkab mengatakan pasokan gas di wilayah tersebut normal tapi masyarakat kesulitan mendapatkan gas, jika pun dapat dengan harga yang tinggi. Maka wajar jika kecurigaan kami ada permainan di balik ini, jangan-jangan jatah distribusi gas yang seharusnya untuk wilayah tersebut dialihkan ke daerah lain,” katanya.

Slamet mewanti-wanti jika hal ini tidak segera ditangani oleh bupati atau dinas terkait, maka dikhawatirkan kelangkaan semakin meluas bukan hanya di Pemalang Timur saja.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Diskoperindag Pemalang, Heppy Priyanto mengaku telah melakukan pengecekan kepada pihak terkait. Hasilnya dari informasi Hiswana setempat secara umum pasokan gas dari SPBE ke agen masih normal.

“Namun memang terjadi keterlambatan pengiriman akibat antrean kendaraan pengangkut gas tersebut. Selain itu, kami akui ada peningkatan permintaan di wilayah tersebut,” katanya.

Lebih lanjut, Diskoperindag Pemalang telah meminta kepada Pertamina untuk menambah pasokan gas di wilayah tersebut. Soal adanya permainan oknum distributor LPG 3 kg di wilayah tersebut, Heppy membantahnya.

“Kami pastikan itu tidak ada,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, kelangkaan LPG 3 kg atau yang dikenal dengan gas melon di Kecamatan Ulujami, Pemalang, disinyalir terjadi sejak sebulan terakhir. Harga yang biasanya berkisar Rp21.000-Rp22.000, bisa melonjal Rp25.000 di warung pengecer.

Nikmah (40), warga Desa Pagergunung, Ulujami, Pemalang, mengaku sudah sebulan ini sulit mendapatkan gas. Untuk mendapatkan gas melon, dirinya bahkan harus berkeliling ke luar desa.

“Sudah susah carinya, harganya naik jadi Rp25.000, karena kebutuhan ya mau gimana lagi,” kata ibu rumah tangga ini, Rabu, 11 Agustus 2021 lalu.

Penulis: Baktiawan Candheki
Editor: Faisal M

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!