PUSKAPIK.COM, Pemalang- Ketua Paguyuban Kereta Wisata Patih Sampun Pemalang, Bulya Firjaun, menanggapi wacana penertiban kereta kelinci (odong-odong) di Kabupaten Pemalang yang rencananya akan dilaksanakan oleh Satlantas Polres Pemalang dan Dishub dalam waktu dekat ini.
“Pada intinya kami (Paguyuban Odong-odong) siap dibina dan diarahkan. Sikap kooperatif kita ini dibuktikan pada pertengahan 2020, kami dikumpulkan oleh Satlantas Polres Pemalang. Namun saat itu belum ada keputusan yang mengerucut,” ungkap Bulya, Sabtu 20 Maret 2021 saat dihubungi puskapik.com.
Bulya mengatakan, fakta yang terjadi hari ini, odong-odong sangat diminati oleh masyarakat sebagai sarana hiburan anak yang relatif terjangkau.
“Dan di masa pandemi seperti ini, pertumbuhan odong-odong sangat membantu perekonomian bagi kru, sopir, dan kernetnya. Ada ratusan odong-odong di Pemalang baik itu yang ikut paguyuban maupun tidak. Dimana rata-rata sopir dan kernet odong-odong dulunya sopir dan kru bus yang banting stir karena dampak pandemi,” ungkapnya.
Lanjut Bulya, sadar belum adanya payung hukum terkait lingkup kerja kereta kelinci di Pemalang, maka dibentuklah paguyuban dengan menginduk ke paguyuban tingkat nasional yang lebih dikenal PKWNI (Paguyuban Kereta Wisata Nasional Indonesia).
“Itu sudah sah ada SK Kemenkumham per Januari 2021 lalu, dan cabangnya sudah lebih dari 50 kabupaten/kota di Indonesia. Didalam paguyuban ini fungsinya untuk mengontrol kondisi keselamatan penumpang dan pengemudi, dan memberikan edukasi-edukasi ke pengemudi tentang ketrampilan mengemudi,” katanya.
Paguyuban kereta wisata patih sampun yang dipimpinnya menaungi 30 anggota. Bulya berharap ada solusi dari berbagai pihak untuk mengatasi persoalan ini. Dia dan kelompoknya akan melakukan audiensi kepada beberapa pihak dalam waktu dekat ini.
“Kami akan coba audiensi ke Satlantas Polres Pemalang pekan depan. Dalam audiensi tersebut nantinya bisa ada titik temu untuk semua pihak, sekali lagi kami sampaikan kami dari paguyuban siap di bina,” pungkasnya.
Penulis : Baktiawan Candheki
Editor: Amin Nurrokhman