PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Ratusan hektare tambak di Pekalongan terendam banjir. Para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah karena bandeng dan udang banyak yang hilang terbawa banjir.
Banjir ini akibat curah hujan tinggi dan diperparah air pasang atau rob, sehingga membuat air tambak melimpas tanggul. Jaring-jaring yang dipasang di tepi tambak tak banyak menolong. Jaring sering jebol, sehingga ikan bandeng dan udang hanyut. Para petani pun hanya bisa membiarkan tambak karena tak bisa diselamatkan lagi.
Akibatnua para petambak di Kota dan Kabupaten Pekalongan ini mengalami kerugian cukup besar.
“Kerugian satu hektare lahan tambak udang bisa mencapai Rp40 juta. Sedangkan jika isi bandengan kerugian berkisar Rp15 juta,” Romadon, petani tambak, Jumat, 26 Februari 2021.
Sementara, data Dinas Pertanian Peternakan dan Kelautan mencatat, tambak yang teredam banjir di Kota Pekalongan sekitar 200 hektare. Sementara di Kabupaten Pekalongan ada sekitar 600 hektare.
Hingga saat ini banjir masih merendam Kota Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Utara, dan Pekalongan Barat atau 10 kelurahan. Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, banjir merendam di Kecamatan Tirto di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo dan Pacar
Kemudian di Kecamatan Wiradesa di Desa Bener dan Pekuncen. Sedangkan di Kecamatan Wonokerto, Desa Tratebang, Wonokerto Kulon, Pecakaran, Jambean , Semut, Api Api , Rowoyoso. Pengungsi hingga kini sekitar 4.500 orang berada di sejumlah lokasi seperti sekolah, masjid, aula kecamatan, gudang kosong.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M