Bupati Batang Naikan Status Tanggap Darurat Covid-19

Advertisement

PUSKAPIK,COM, Batang – Pemerintah Kabupaten Batang menaikkan status positioning dari siaga ke tanggap darurat covid-19, agar penangannanya lebih cepat tertangani.

Peningkatan status disampaikan Bupati Batang Wihaji, didampingi Ketua DPRD Maulana Yusup, Komandan Kodim 0736 Batang, Letkol Kav Hanry RJ Napitupu, Kapolres Batang, AKBP Abdul Waras. “Dari hasil rapat Forkopimda, kita putuskan positioning status tanggap darurat covid-19,” kata Wihaji, Rabu 1 April 2020.

Peningkatan status tersebut karena ada pekerja PLTU tinggal di Batang dinyatakan positif oleh rumah sakit di Surabaya. sebelumnya selama enam hari pernah dirawat di rumah sakit swasta di Batang.

“Harus ada langkah strategis yang cepat, tepat, bijaksana dalam penanganannya. Agar tidak menjadi masalah sosial di masyarakat, karena setiap hari peningkatan Orang Dalam Pantauan ( ODP) sangat signifikan,” jelasnya.

Wihaji menegaskan, di Kabupaten Batang belum menerapkan jam malam, akan tetapi kita lebih merekomendasikan untuk memberi pemahaman melakukan gerakan bersama sampai ke tingkat desa.

“Forkompinda merekomendasikan untuk membentuk posko di setiap desa. Semuanya harus bersama melawan Covid-19 dengan hidup bersih sesuai protokol kesehatan. setiap warga pantau pemudik agar melapor ke dinas kesehaan,” jelasnya.

Wihaji belum berani melakukan lockdown. Karena setiap keputusan yang bersitilah dengan kata lockdown harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Begitu juga dengan struktur pemerintahan di bawahnya seperti desa.

“Desa jangan melakukan lockdown tanpa koordinasi dengan Pemkab, karena bisa menimbulkan masalah sosial. Kalau kearifan lokal dan ada kesepakatan bersama tanpa menimbulkan permaslahan sosial kita persilakan,” ujar Wihaji.

Sementara Kapolres Batang AKBP, Abdul Waras mengatakan, masyarakat Kabupaten Batang dalam mematuhi maklumat Kapolri tentang tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah yang banyak sudah ada penurunan.

“Dari hasil evaluasi ada penurunan, tetapi masih ada masyarakat yang belum taat maklumat Kapolri, terutama anak muda,” ungkap AKBP Abdul Waras.

Ia juga beraharap ada peran orang tua untuk ikut membantu memeberikan pemahaman stay at home kepada anaknya. Karena siapa saja bisa menjadi pembawa atau karier yang berakibat menularkan kepada keluarganya.

“Kita harap ada kesadaran masyarakat sebelum kita melakukan tindakan tegas sesuai maklumat Kapolri,”jelas AKBP Abdul Waras.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!