BATANG (PUSKAPIK) – Curah hujan yang tinggi saat ini, mengakibatkan peternak di Kabupaten Batang, kesulitan mendapatkan pasokan jagung kering. Bahkan harga jagung terus merambat naik.
Pantauan Puskapik, Selasa (21/1/2020), harga jagung di Batang, yang semula dari petani Rp. 3.600 naik mencapai Rp. 4.650/Kg. Sampai di tangan peternak, harga bisa menncapai Rp.5.000/Kg. Kondisi ini membuat peternak ayam petelur khususnya, mengeluh.
Muhammad, pedagang jagung di Desa Kalangsono, Kecamatan Limpung, Batang, mengungkapkan, harga jagung naik dan stok semakin susah. “Kita juga mengalami penurunan pasokan dari 30 ton/hari menjadi 22-25 ton”. Ini mungkin karena musim hujan, petani gagal panen,†ujarnya.
Irul, peternak asal Bandar, Batang, menjelaskan, ia dan plasma mulai kesulitan mendapat jagung berstandar pakan ayam dengan kadar air 17%. Karnea jagung basah bisa menyebabkan jamur dan berefek penyakit.
“Kalau dipakani jagung basah, berisiko bahaya aflatoksin (jamur). Untuk dapat jagung, kita bersaing juga dengan perusahaan besar yang sudah main tender. Jadi stok jagung semakin sulit “, ujarnya(MJ).