Sabda Gen Y dan Z dalam Pemilu

Advertisement

Pesta Demokrasi adalah sebuah pesta atau perayaan ketika masyarakat atau  warga negara yang memiliki kesadaran penuh tentang hak-hak politik mereka dalam pemilu. Pemilu 2024 sudah dekat tinggal menghitung hari dan dipenghujung tahun ini menggelar Pesta Demokrasi 5 tahunan. Dan untuk pertama kalinya di Indonesia Pemilih terbanyak di Pemilu tahun 2024 adalah Pemilih yang terkenal dengan sebutan Gen Z dan Milenial.

Menurut sumber Data yang ada di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) sudah menetapkan DPT Pemilu di Tahun 2024 sebanyak 204.807.222 Pemilih sebagai Daftar Pemilih Tetap, sedangkan Sumber Data yang Saya dapat di portal KPUD Pemalang sendiri juga menunjukkan angka dominasi dari Pemilih Gen Z dan Pemilih Milenial pada Pemilu 2024 juga didomisasi oleh Pemilih dari kalangan Gen Z dan Milenial yang mana angka tersebut berdasarkan rentang usia menunjukkan pada Pemilih Milenial sebanyak 394.901 dan Pemilih Gen Z sebanyak 251.197 dari jumlah Total hak pilih di Kabupaten Pemalang sebanyak 1.141.209 Pemilih, dengan kata lain Pemilih Gen Z dan Milenial yang ada di Kabupaten Pemalang kurang lebih 56 % dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024.

Membicarakan mengenai Generasi muda yang potensial dalam Pemilu 2024 sangat penting, karena mereka bisa dikatakan sebagai aset bangsa kedepan dan sebagai salah satu penentu kemajuan bangsa dalam memilih Wakil Rakyat & Pemimpin Bangsa pada Pemilu 2024. Apa sih perbedaan Generasi Z dengan Generasi Milenial ini?

Tentu saja perbedaan mendasar dari dua Generasi ini terletak pada batas tahun lahir mereka. Generasi Z (Gen Z) merupakan mereka yang lahir pada rentang tahun 1995-2010. Sementara itu, Generasi Y (Gen Y) atau sering disebut Generasi Milenial ialah mereka yang lahir pada rentang waktu sebelumnya, yakni antara tahun 1980-1995.

Generasi Z dan Generasi Milenial tumbuh dalam generasi yang berbeda, secara otomatis membuat mereka memiliki latar belakang yang berbeda pula. Perbedaan latar belakang ini juga menjadi dasar yang kemudian dapat membedakan perilaku dan cara pandang hidup Generasi Z dengan Generasi Milenial. Generasi Milenial ini tumbuh disaat Indonesia sedang mengalami perubahan politik besar-besaran dalam masa orde baru, tentu membuat mereka memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai politik, dan Milenial cenderung lebih terbuka dalam memandang politik maupun kehidupan  berbangsa & bernegara, serta reaktif terhadap segala perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.

Tapi menurut sudut pandang Penulis disini bahwa Gen Z (Generasi yang lahir rentang waktu tahun 1997 – 2007 masih jauh dalam mengkorelakisan apa itu Pesta Demokrasi atau yang sering dikenal dengan Pemilihan Umum walaupun Gen Z lebih mendominasi hidupnya di era teknologi, padahal ciri-ciri dari mereka rata-rata suka berkomunikasi dengan semua kalangan, lebih mandiri, lebih toleran dan penuh ambisi, dari parameter-parameter tersebut Penulis pernah melakukan/mengadakan Sosialisasi tentang Pemilih Pemula nyatanya dilapangan banyak yang antusias dalam menyambut Pesta Demokrasi 5 tahunan tersebut.

Dari sini Penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa Pemilih Pemula atau Gen Z perlu diberikan sosialisasi dari para kontestasi di Pemilu 2024, Besarnya potensi pemilih dari kalangan milenial dan Gen Z mendorong para kandidat yang bakal bertarung pada Pemilu 2024 untuk menggencarkan beragam isu yang menjadi tren di kalangan milenial dan Gen Z untuk meningkatkan elektabilitas mereka dan meraup pundi-pundi suara.

Salah satu isu yang “Seksi” di kalangan pemilih muda bagi sudut pandang Penulis adalah siapapun Kandidatnya baik melalui Pemilu kali ini akan memilih banyak Pemimpin baik di kalangan Eksekutif maupun Legislatif.

Pemilu 2024 merupakan pemilu terbesar dalam sejarah Indonesia karena melibatkan enam jenis pemilihan. Yakni pemilu DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), dan selang beberapa bulan berikutnya dilanjutkan dengan pemilihan gubernur dan pemilihan Bupati/Wali Kota.

Gabungan Generasi Z (Gen Z) dan Milenial punya peranan yang penting dalam pelaksanaan atau hasil Pemilu 2024. Karena bagi Penulis Generasi tersebut dikenal dengan Generasi yang melek teknologi informasi dibandingkan Gen X (Pemilih yang lahir pada rentang waktu tahun 1965 – 1980) dan Baby Boomer (Pemilih yang lahir pada rentang waktu tahun 1945 – 1964), dan pastinya partisipasi aktif mereka dalam proses penyelenggaraan hasil pemungutan suara paling mendukung atau mendominasi dalam pelaksanaan Pemilu Tahun 2024.

Maka dari hasil parameter-parameter itulah Si Penulis dapat mengkorelasikan dan  adanya hubungan yang erat antara keterlibatan dari Pemilih Potensial ini (Gen Z dan Milenial) ini dalam mensuksesi di Pemilu 2024 nanti, bagi Para Kontestasi yang bisa mengajak atau melibatkan dari Generasi ini pasti akan meraup hasil suara yang signifikan tentunya bisa dibarengi atau mengimplementasikan dari kemauan dan “Merenungkan Sabda (Perkataan) Gen Z dan Milenial dalam mengisi atau mengambil peran juga ikut serta dalam menginisiasi sebuah Program Kebijakan kedepannya.” dengan cara itulah Gen Z dan Milenial akan merasa sebagai Subyek dan bisa ikut langsung dalam berkontribusi untuk kehidupan berbangsa & bernegara, bukan hanya sekedar dijadikan Objek semata ketika Pemilihan Umum atau Pesta Demokrasi datang, karena mereka juga sebagai Pemilih Potensial dan Pemilih Cerdas tentunya tidak akan mudah suaranya dibeli karena mereka lebih reaktif dalam segala perubahan yang terjadi di sekeliling mereka.

Opini oleh : Tulus Hardinastoto A.k.a Tulus Jepe (Perangkat Desa Kecepit)

*Isi opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!