Pemilik KPL di Pemalang Bantah Tudingan Curangi Petani

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) Mulya Tani dan Mitra Tani membantah tudingan paguyuban kelompok tani Bantarbolang yang menyebut kiosnya curang dan tidak transparan dalam penyaluran pupuk subsidi.

“Enggak ada seperti itu, ini persoalan pribadi saja. Kayaknya enggak ada yang seperti itu.” ujar Nakhdudin, pemilik KPL Mitra Tani dan Mulya Tani kepada puskapik.com, Rabu 21 Desember 2022.

“Kita kurang transparan apa, bilang enggak dikasih pupuk, nyatanya mereka (petani) panen.” imbuhnya.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Nakhdudin menegaskan, pihaknya sudah transparan dan tak pernah berbuat curang dengan tidak menyerahkan pupuk yang menjadi hak petani, seperti tudingan Paguyuban Kelompok Tani (Poktan) Slamet Tani Bantarbolang.

“Setiap petani yang punya kuota, sesuai isi dan peruntukannya kita kasih semuanya. Jadi enggak ada yang seperti itu.” katanya.

Menurut Nakhdudin, sebenarnya semua ini hanyalah misskomunikasi. Dimana petani mengira kuota pupuk subsidi dari pemerintah diberikan secara penuh, padahal hanya 70 persen karena keterbatasan pupuk subsidi.

“Petani itu taunya dapat pupuk penuh, tapi ternyata kan di SK Bupati tidak segitu. Masalah pupuk ini sebenarnya permasalahan klasik, apalagi ini akhir tahun.” tuturnya.

“Nah kebiasaan petani untuk memupuk sawah yang mereka punya kan melebihi kuota pupuk subsidi yang diberi pemerintah, itu juga yang jadi masalah.” jelas Nakhdudin.

Pria yang juga menjabat Kepala Desa Karanganyar Bantarbolang itu juga mengaku, dirinya sudah mendapat panggilan dari Diskoperindag Kabupaten Pemalang untuk mengklarifikasi atas laporan dari Paguyuban Poktan Slamet Tani Bantarbolang.

“Iya, saya sudah dapat panggilan dari Diskoperindag.” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, paguyuban kelompok tani di Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang mengadu ke Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah karena merasa dicurangi Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL), Senin 19 Desember 2022.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!