Pedagang Tempe di Pemalang Mengeluh, Harga Kedelai Meroket Jelang Ramadhan

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Harga kedelai yang tinggi menjelang bulan suci Ramadhan dikeluhkan pedagang tempe. Kondisi ini mereka siasati demi kestabilan dagangan. Minimnya peminat ditengah tingginya biaya produksi menjadi dilema.

Tingginya harga kedelai ini dikeluhkan Prayitno (42), pedagang tempe di Pasar Pagi Pemalang. Dituturkan Prayitno, tingginya harga kedelai ini sejatinya sudah berlangsung lama.

“Udah dari pandemi Covid-19 itu naik-naik terus, dulu per-kwintal itu paling tinggi Rp 600.000, sekarang udah sampai Rp 1.300.000 per-kwintal.” terang Prayitno.

Menurutnya, harga kedelai itu mulai naik signifikan belakangan ini, menjelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. “Sebelum bulan ruwah (Syaban) RP 10.500 per-kilogram, kemarin Rp 13.000.” jelasnya.

Akibat tingginya harga kedelai ini, produksi tempe dan tahu Prayitno pun otomatis berkurang. “Tadinya 75 kilogram per-hari, sekarang paling 40, 35, atau 30 kilogram per-hari.” paparnya.

Diungkapkan Prayitno, harga kedelai yang tinggi sangat timpang dengan minimnya daya jual dan peminat. Kondisi ini tak lain juga diakibat tingginya harga minyak goreng.

“Peminatnya kurang, ya karena keadaan minyak goreng mahal, orang mau beli tempe atau tahu pasti harus ada minyak goreng dulu.” ungkapnya.

Prayitno kadang menghadapi dilema dengan mahalnya biaya produksi dan minimnya pembeli ini. Untuk mensiasati agar tak merugi, ukuran tempe akhirnya dikurangi.

“Kalau tahu per-biji Rp 400 sampai 500, tempe yang lonjong ini Rp 5000 kalau sepi Rp 4000 saya lepas, yang penting jangan sisa, tempe kalau sisa modal gabisa balik.” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan pedagang tempe lain, Tumini (50). Ia menuturkan, tingginya harga kedelai ini sudah berlangsung sejak sebulan belakangan. Sama dengan Prayitno, harga kedelai yang mahal disiasati dengan ukuran tempe yang dikecilkan.

“Kalau sehari, saya bisa habiskan 30 kilogram kedelai. Saya jual disini, terus keliling juga. Kalau harganya ini mulai dari 6 ons itu Rp 7000, ini yang lebih kecil 2,5 ons ini 3000,” tuturnya.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!