Di Tengah Pandemi, Pasar Ikan Koi Tegal Tak Pernah Sepi

0
Sejumlah calon pembeli sedang berada di pasar Koi Liberty Tegal milik Setia Teguh Yuwana di Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Selasa pagi, 22 Juni 2021.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKAPIK.COM, Tegal – Pandemi Covid-19 memang telah melumpuhkan sendi-sendi perekenomian hampir di semua sektor. Namun, hal itu tak harus membuat kita terpuruk. Bagi yang mampu melihat peluang, pandemi Covid-19 justru bisa menjadi momentum berbisnis untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Seperti yang saat ini ditekuni oleh Setia Teguh Yuwana (50), pemilik pasar Koi Liberty Tegal di Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Pria yang akrab disapa Teguh tersebut, lama bergelut dengan bisnis perhotelan. Namun, sejak setahun terakhir banting stir menjadi penjual ikan Koi, setelah bisnis hotelnya sepi akibat dihantam badai Corona.

“Kebetulan saya punya bisnis perhotelan, saat ini pendapatan agak turun karena pandemi. Baru setahun ini saya mencoba membuka pasar ikan Koi di Tegal,” ujar Teguh, saat ditemui puskapik.com di tempat usaha ikan Koi miliknya, Selasa pagi, 22 Juni 2021.

Menurut Teguh, budidaya ikan Koi menjadi alternatif bisnis cukup menjanjikan dan memiliki prospek bagus. Meski di tengah pandemi, pasar ikan Koi tidak pernah sepi. Ini dikarenakan para pehobi ikan Koi yang terus menjamur dan banyaknya komunitas-komunitas penggemar ikan hias asal Jepang tersebut.

“Alhamdulillah, sejak saya rintis setahun lalu, pembelinya selalu ramai. Apalagi kalau hari Minggu. Karena hobi itu tidak mengenal pandemi,” ungkap Teguh.

Teguh menjelaskan, pasar Koi miliknya merupakan satu-satunya di wilayah Pantura Barat Jawa Tengah. Teguh membandrol harga ikan Koi bervariasi dari kelas pemula ukuran kecil mulai harga terendah Rp 20.000 per ekor, sampai Rp 2 juta per ekor untuk ukuran 40 sampai 60 centimeter.

“Harga Koi itu selain pola, ukuran dan jenis, juga dipengaruhi oleh warna. Semakin indah dan langka bentuk pola dan warnanya, harganya semakin mahal,” kata Teguh.

Teguh mengungkapkan, untuk ikan Koi impor bahkan harganya cukup fantastis, mencapai puluhan juta. Teguh menyebut beberapa jenis ikan Koi impor antara lain Sakaefa, Dainichi dan Taniguchifam merupkan ikan Koi bersertifikat.

“Kalau ukuran kecil saja sudah 2 juta sampai 5 juta. Kalau yang besar untuk indukan itu bisa 30 sampai 40 juta. Yang untuk kontes lebih mahal lagi, itu sampai ratusan juta sampai miliaran,” ungkap Teguh.

Teguh berpesan untuk para pehobi Koi pemula agar memperhatikan langkah-langkah dan tips merawat Koi agar Koi tidak mudah mati. Sebab, ikan Koi sangat rentan. Yang paling pokok, kata Teguh, adalah memperhatikan airnya.

“Tingkat kesulitan yang jelas rentan. Maka merawat koi itu merawat airnya. jadi jangan sampai kita menaruh ikan Koi sembarangan. Makanya di Koi itu ada yg namanya cember untuk viltrasi,” tandasnya.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Amin Nurrokhman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini