PUSKAPIK.COM, Purwokerto – Biota laut terus terancam populasinya oleh pencemaran sampah laut, terutama plastik. Kondisi faktual perairan kita saat ini, sungguh memprihatinkan. Harus ada perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah, untuk menghentikan pencemaran laut.
Itu dikatakan Dr Nuning Vita Hidayati S.Pi, M.Si, dosen pengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman, Selasa 8 Juni 2021, dalam diskusi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed dan BEM FPIK Unsoed.
Rilis yang diterima puskapik.com, menyebut, diskusi untuk memperingati Hari Laut Sedunia itu, dikemas dengan podcast yang akan di tayangkan pada media social Instagram dan Youtube.
Baca Juga
“Saat ini, sampah menjadi masalah besar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan volume sampah meningkat dengan cepat. Selain itu, pola konsumsi masyarakat juga memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin bervariasi,†kata Nuning.
Dia menambahkan, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa timbulan sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton pada 2020. Dari volume sampah tersebut, dua penyumbang sampah terbesar adalah sisa makanan dan plastik.
Menurut dia, berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, ekonomi, keselamatan, dan kesehatan telah diidentifikasi sebagai akibat yang ditimbulkan dari keberadaan sampah plastik. Di lingkungan pesisir dan laut, sampah ini terakumulasi, karena memiliki laju dekomposisi yang sangat rendah. Sampah laut juga berbahaya bagi organisme akuatik, karena seringkali sampah disalahartikan sebagai makanan dan menyebabkan komplikasi kesehatan atau bahkan kematian bagi burung laut, penyu, cetacea, dan ikan.
“Saya sangat berharap mahasiswa sebagai agent of change dan sekaligus bisa berperan sebagai influencer untuk turut serta aktif mendukung penanggulangan sampah laut dengan melakukan riset, yang merupakan salah satu dari lima strategi dalam rencana aksi nasional untuk mewujudkan target 70% pengurangan sampah laut pada tahun 2025†pungkas Nuning.
Anggota BEM Unsoed, Fakhrul Azmi mengatakan, mahasiswa tentunya bisa ikut terlibat dalam hal penanganan pencemaran sampah yang ada perairan laut Indonesia.
“Mari mulai dari diri sendiri untuk membangun keperdulian terhadap pencemaran ini. Karena sampai saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua dalam hal penyumbang sampah plastik di dunia,†katanya.
Ia berharap dari diskusi ini mahasiswa mendapatkan pemahaman baru tentang pentingnya peduli sampah dan pencemaran.
Editor: Amin Nurrokhman
Baca Juga