Manajemen Bermotor Jateng Depak Pembalap Tak Disiplin, Kenapa?

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Semarang – Manajemen tim cabang olahraga Bermotor Jateng bersikap tegas saat menyiapkan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 yang akan berlangsung di Papua, September-Oktober mendatang.

Bahkan Manajer Tim, Andreas “Indiel” Eduard, memberikan sinyal bakal merombak susunan atlet dengan mendegradasi atletnya sebelum akhir bulan ini. Keputusan ini terpaksa diberikan lantaran performa atlet tersebut yang terus merosot dan sikapnya yang tidak disiplin selama masa pelatda.

Dihubungi Kamis 11 Maret 2021, Indiel mengaskan, dia punya tugas berat dari IMI Jateng untuk mengembalikan kejayaan olahraga Bermotor di PON setelah puasa medali emas dalam dua PON terakhir yakni di PON 2012 dan PON 2016. Karena itulah Indiel bersama jajaran pelatih sepakat untuk menyiapkan atlet sebaik mungkin menghadapi ajang multievent olahraga tersebut.

“Sejak pandemi tidak ada event bermotor baik road race maupun motocross, jadi kami bisa lebih intensif memantau perkembangan atlet dari segala aspek. Sejak Januaru bahkan kami berlatih dua kali dalam sepekan. Tidak hanya latihan, tapi kami juga memberikan penilaian atas performa masing-masing atlet. Peningkatan performa serta kedisiplinan menjadi harga mati,” tandas Indiel.

Nah, dalam dua bulan ini, Indiel dan tim pelatih menilai harus ada degradasi dan promosi. Atlet yang performanya anjlok dan tidak disiplin terpaksa didepak, dan diganti atlet promosi.

“Kami sudah punya skor rangking, yakni atlet yang masuk daftar promosi yang akan menggantikan atlet yang degradasi,” imbuhnya.

Jateng pada Cabor Bermotor PON 2021 menyiapkan total delapan atlet. Yakni empat atlet nomor road race dan empat pembalap motocross. Saat ini delapan atlet yang tercatat dalam tim pelatda Bermotor Jateng adalah Aditya Prakoso (Pati), Wahyu Nugroho (Boyolali), M Erfin Firmansyah (Semarang) dan Agus Setiawan (Solo). Keempatnya disiapkan untuk nomor road race atau balap motor.

Sementara untuk Motocross, atlet yang masuk pelatda adalah Dzaif Arkhan (Banjarnegara), Alditra Satria (Kabupaten Semarang), Rizki HK (Wonosobo) dan Edi Ariyanto (Temanggung). Sementara untuk manajemen adalah Andreas Eduard Manager Tim, Sutejo (Pelatih Kepala), Akbar Taufan Asisten Pelatih dan Bima Oktavianus Asisten Pelatih.

Sementara untul materi latihan, Sutejo mengatakan para atlet diberi latihan bervariasi antara teknik dan fisik.

“Sekarang sudah mulai TC yang cukup intensif. Januari kita genjot latihan fisik satu minggu 2 kali, sekarang latihan pakai motor. Untuk road race di sirkuit Mijen Semarang dan Solo. Lalu motocross latihan di Tengaran, Wonosobo dan di Mijen Semarang,” jelasnya.

Pada PON XX tahun 2021 ini, Bermotor memperebutkan delapan medali emas. Empat emas road race dan empat medali emas motocross. Untuk kelas yang dipertandingkan, adalah kelas perorangan usia -20, beregu usia -20, perorangan usia 21+ dan beregu usia 21+. Kelas tersebut berlaku di balap Motor maupun motocross

Jateng pernah berjaya di cabang olahraga bermotor PON. Paling meyakinkan adalah pada PON 2004 di Sumsel. Saat itu adalah kali pertama Bermotor dipertandingkan di PON. Jateng sukses meraih gelar juara umum dengan dua medali emas melalui pembalap andalan Hokky Krisdiyanto dan kawan-kawan. Di PON 2008 Kaltim, Hokky juga masih mampu mempersembahkan satu medali emas. Namun tradisi medali emas Jateng terhenti di PON 2012 dan 2016.

Penulis: Ismu Puruhito
Editor: Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!