Hemat Biaya Produksi, Kementerian ESDM Dorong Petani Lakukan Konversi BBM ke Gas

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Slawi – Untuk menunjang peningkatan produktivitas lahan pertanian, salah satu yang harus terpenuhi adalah pengairan. Sayangnya, petani kerap kesulitan mendapatkannya sehingga mereka terpaksa menggunakan mesin pompa air berbahan bakar minyak.

Untuk itu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mendorong para petani di Kabupaten Tegal melakukan konversi BBM ke Gas sebagai langkah penghematan biaya. Guna mewujudkannya, Kementerian ESDM memberikan bantuan pompa air, selang, LPG 3 Kg, regulator, dan perangkat konverter, kepada 400 petani di Kabupaten Tegal, Rabu siang, 18 November 2020.

Penyerahan paket bantuan dilakukan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal dihadiri sejumlah stakeholders dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI, Pemerintah Kabupaten Tegal, dan PT Pertamina (Persero).

Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR JBT, Marthia Mulia Asrie mengatakan, Pertamina mendukung program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar yang semula menggunakan bensin menjadi LPG, khususnya untuk kegiatan pengairan petani dalam penyiraman lahan pertanian.

“Dengan pemanfaatan bahan bakar gas, petani bisa menghemat kebutuhan energi untuk operasional hingga 30-50%. Perawatan mesin dengan LPG juga cenderung lebih mudah ketimbang mesin dengan BBM. Selain itu kadar emisi gas buang juga lebih sedikit jadi dapat berdampak baik untuk lingkungan,” ujar Marthia.

Menurutnya, program konversi pertanian menggunakan gas sejalan dengan Peraturan Presiden No 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan penugasan dalam pendistribusian LPG bersubsidi, kami mendukung program tersebut dan memastikan agar ketersediaan stoknya terjamin,” katanya.

Ia menambahkan, program tersebut juga dapat mengoptimalkan Pertamina dalam mendistribusikan produk gas subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu, dalam hal ini adalah petani kecil yang membutuhkan bantuan.

Paramita Widya Kusuma, anggota Komisi VII DPR RI yang hadir menyebut program konversi BBM ke BBG merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Komisi VII. “Gas LPG yang selama ini kita lihat sehari-hari untuk memasak, sekarang kita gunakan jadi bahan bakar pompa air, yang aman dan lebih hemat ketimbang menggunakan bensin,” ujar Paramita.

Dirinya juga mengingatkan agar para petani bisa memanfaatkan bantuan yang diterima dengan sebaik-baiknya. “Bapak Ibu petani yang terpilih menerima bantuan harus digunakan dengan sebaik-baiknya, jangan sampai dijual,” kata Paramita.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!