PUSKAPIK.COM, Pemalang- Khaliri (65) Warga Desa Kalitorong, Kecamatan Randudongkal, Pemalang, mengadukan dugaan kasus intimidasi dan ancaman oleh Kepala Desanya Suharto, ke Mapores Pemalang, Rabu, 28 Oktober 2020.
Khaliri menuturkan, saat sebelum peristiwa intimidasi oleh Kades Kalitorong Suharto saat dirinya sedang kerja bakti kemarin, Selasa 27 Oktober 2020.
Saat itu ia menyampaikan terkait janji saat Pilkades yang belum direalisasikan dan rencana aksi unjuk rasa jika janji itu tidak dipenuhi.
Mendengar ucapan Khaliri, Kades Suharto meradang dan sempat mengacungkan senjata pistol jenis Softgun ke atas di hadapan warga yang lain.
“Kamu mau melaporkan, demo ke saya itu sudah kuat belum,” kata Khaliri menirukan kata-kata Suharto sebelum mengacungkan senjatanya.
Saat terjadi pengancaman, kata Khaliri, Kades Suharto masih menggunakan seragam Kades lengkap berwarna putih dan sempat menembakkan pistol softgun ke atas sebanyak 3 kali. Tidak hanya itu, Suharto juga menghampiri ke gubuk sawah miliknya yang saat itu ada istrinya, dan di tempat itu, Suharto juga menembakan senjatanya kembali sebanyak 1 kali.
“Setelah menembakkan pistol tiga kali, pak Kades jalan ke utara menuju gubuk sawah dan sempat menembakkan kembali satu kali padahal di situ ada istri saya, beruntung pelurunya tidak mengenainya,” kata Khaliri.
Sementara itu, Kades Kalitorong Suharto saat di hubungi puskapik.com membantah jika itu dikatakan sebagai ancaman karena apapun Khaliri adalah warganya yang harus diayomi dan dilindungi.
Mengenai senjata yang ditembakkan ke atas, menurut Suharto itu adalah senjata jenis softgun yang kebetulan baru dibelinya untuk melatih ketangkasan. Bukan ancaman.
“Saat itu sedang kerja bakti, kebetulan saya baru mencoba senjata softgun, dan bukan untuk mengancam,” jelasnya.
Dalam peristiwa ini, Khaliri melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Pemalang. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada keterangan resmi dari Polres Pemalang.
Penulis : Dedi Muhsoni
Editor : Amin Nurrokhman
