ULUJAMI (PuskAPIK) – Penemuan mayat di Kali Kangkung desa Tasikrejo kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang pada Kamis (02/11) sekitar pukul 10.35 WIB kemarin diduga korban penganiayaan (baca : https://www.puskapik.com/2017/11/02/dua-hari-tidak-pulang-ditemukan-meninggal-di-sungai/)
Hal tersebut berdasarkan keterangan keluarga korban kepada puskapik.com, Jum’at (03/11). Orang tua korban Wahmat (53) dan Daryati (45) menuturkan, Korban diketahui bernama Wiyatno (31) warga RT. 05/03 Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami. Anaknya diketahui sejak dua hari sebelum kejadian keluar rumah.
Sebelum kejadian penemuan mayat anaknya, ada teman korban yang juga sebagai majikannya, S (28) warga Desa Tasikrejo RT. 04/06 Kecamatan Ulujami datang ditemani seseorang pada Rabu (01/11) dinihari dan meminta maaf karena telah memukuli Wiyatno (korban) di sebelah rumahnya.
Hingga akhirnya pada Kamis siang (02/11) sekitar pukul 10.35 WIB masyarakat digegerkan ada penemuan mayat. Jasad korban kemudian diperiksa oleh tim medis dari Puskesmas Mojo didamping dari Polsek Ulujami, yang hasilnya tim menyatakan tidak ada tanda penganiayaan dalam tubuh korban.
“Saya merasa janggal dengan hasil pemeriksaan medis, makanya saya minta diotopsi di RSUD M. Ashari,” papar Daryati didampingi Kasi Pemerintahan Desa Tasikrejo, Mulyo Riadi.
Atas permintaan pihak keluarga korban, akhirnya pada Kamis malam jenazah diotopsi oleh tim DVI Polda Jateng bersama tim medis RSUD dr. M. Ashari Pemalang. Adapun pukul 01.00 WIB Jumat (03/11) dinihari, otopsi selesai sehingga korban langsung bisa dibawa pulang untuk dimakamkan pada pukul 02.00 WIB. Selama menyaksikan pemeriksaan, pihak keluarga korban didampingi LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Salah satu pengurus GMBI Wilayah Teritorial (Wilter) Jateng Jack Kafandi menyampaikan, melihat kejanggalan hasil pemeroksaan medis, pihak keluarga meminta GMBI untuk mendampingi dan mengawal proses hukum yang sedang dan akan dilaksanakan oleh pihak berwajib agar berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kami bagian dari masyarakat yang berfungsi sebagai kontrol sosial sudah selayaknya membantu masyarakat yang butuh pendampingan untuk proaes hukum semacam ini dan akan kami kawal sampai tuntas,” jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Ulujami AKP Mashuri saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa mayat saat itu telah diperiksa tim medis Puskesmas Mojo san hasilnya tidak ada tanda-tanda penganiayaan hingga akhirnya dilakukam otopsi di RSUD dr. M. Ashari Pemalang.
“Hasilnya menunggu antara seminggu sampai 10 hari, kami juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut” terang Mashuri.
Informasi yang berhasil dihimpun, antara korban dengan pelaku hubungan sehari-hari disamping sebagai teman juga antara majikan dan karyawan. Tidak ada permasalahan sebelumnya, namun diduga karena faktor perselingkuhan menjadikan korban meninggal secara mengenaskan.(hp)