PUSKAPIK.COM, Pemalang- Proyek pembangunan rest area di Desa Ampelgading, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang saat ini tengah berlangsung. Namun dalam pembangunannya, beragam keluhan dilontarkan masyarakat dari debu hingga jalan rusak akibat lalu-lintas ratusan truk pembawa material urukan.
Setidaknya ada 4 desa yang dilintasi truk muatan urukan tersebut yakni, Desa Kemuning, Desa Karangtalok, Desa Blimbing, dan Desa Ampelgading.
Salah satu warga Desa Kemuning, Sundari (41), Kamis, 10 September 2020, mengungkapkan, dalam beberapa minggu terakhir merasa terganggu dengan debu yang berterbangan di depan rumahnya. Dirinya merasa khawatir dampak debu-debu dari truk tersebut dapat mengganggu kesehatan dia dan keluarganya.
“Sudah pernah dihentikan oleh perwakilan warga, tapi ya begitu solusi yang diberikan hanya penyiraman oleh pihak proyek, itupun hanya dua kali siang dan sore, ” ungkapnya.
Kepala Desa Karangtalok, Karnoto, mengaku selama ini tidak pernah diajak koordinasi perihal pembangunan proyek rest area tersebut. Berbagai keluhan dari warganya terkait rusaknya jalan utama di wilayahnya itu kerap dia terima.
“Pemdes Karangtalok sendiri tidak bisa berbuat banyak, karena setahu kami, jalan itu adalah jalan kabupaten, kami merasa prihatin, beberapa warga kami bahkan kerap mengalami kecelakaan akibat rusaknya jalan tersebut. Dan diantara desa-desa lainnya, desa kamilah yang terpanjang yang dilintasi truk proyek itu, ” ungkapnya.
Kades berharap pihak proyek memperbaiki kerusakan jalan yang selama ini dilintasi oleh armadanya. Lalu penyiraman jalan dilakukan lebih sering lagi, bagaimanapun pembangunan tidak seharusnya mengorbankan kesehatan masyarakat, khususnya bagi warga Karangtalok.
Penggiat lingkungan Pemalang, Tarto Budiharso angkat bicara terkait persoalan ini, menurutnya Pembangunan seharusnya memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan.
“Sebagai catatan, pembangunan rest area di wilayah kecamatan Ampelgading, yang pertama perlu di pertanyakan yakni, terkait perijinan, mengingat jalan yang dilalui armada proyek membawa dampak buruk bagi kesehatan, ini menjadi tanggung jawab siapa?” tanyanya.
Dari informasi yang diterima Tarto, Dirinya menduga pengelola saat ini belum ada izin atau perjanjian dengan Pemda pemalang.
puskapik.com sempat mengunjungi proyek tersebut, untuk konfirmasi, namun penanggungjawab proyek tidak berada di lokasi, sehingga sampai berita ini diunggah belum ada konfirmasi lebih lanjut.
Penulis : Baktiawan Candheki
Editor : Amin Nurrokhman
Berita Lainnya :
