Jelang Lebaran, Dinperpa Pekalongan Pantau Keamanan Pangan asal Hewan
- calendar_month Kam, 14 Mei 2020

Tim Kesmavet Dinperpa diterjunkan ke Pasar Grogolan dan Eks Banjarsari memastikan keamanan dan kelayakan daging dan telur, Kamis (14/5/2020). FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ilena Palupi menyampaikan, pengawasan bahan pangan asal hewan yang ASUH di pasar tradisional secara rutin telah dilaksanakan. Menjelang Lebaran intensitas pengawasan lebih ditingkatkan.
“Kami rutin mengawasi peredaran daging dan telur di pasar tradisional ini agar aman, sehat dan halal dikonsumsi masyarakat. Tadi kami menemukan beberapa daging ayam yang busuk, serta ada daging sapi dan ikutannya yang sudah terlalu lama disimpan di freezer. Yang kedaluarsa sudah kami minta untuk disingkirkan. Untuk telur di Pasar Grogolan dan Eks Banjarsari ini masih aman, telur yang dipasarkan adalah telur konsumsi. Sedangkan harga daging sapi saat ini mencapai Rp110.000/kg dan telur ayam ras Rp20.000/kg,” kata Ilena.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang belanja bahan pangan asal hewan agar teliti memilih daging dan telur. Dikhawatirkan ada pedagang nakal yang mencampur daging (daging sapi dicampur dengan daging babi atau babi hutan atau daging busuk).
“Pilih daging sapi yang baik yakni berserat, kenyal dan berwarna merah tua, sedangkan daging babi ciri-cirinya lunak, berlemak, dan berwarna merah pucat. Untuk telur, secara fisik telur konsumsi berwarna coklat mengkilat sedangkan telur tetas infertil berwarna putih kecoklatan (krem). Penampakan dalam (kuning telur) untuk telur konsumsi mulus sedangkan telur infertil ada bercak darahnya. Meskipun sudah langganan belanja di pedagang tertentu, tidak ada salahnya masyarakat tetap waspada dan teliti. Dalam memasak daging juga harus dilakukan dengan cara yg baik dan benar,” katanya.
- Penulis: puskapik