Sembilan Desa di Kota Santri Masih Terendam Banjir
- calendar_month Jum, 21 Feb 2020

Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti, saat menjenguk korban banjir di pengungsian di Masjid Pabrik Dupantex Desa Pacar, Tirto, Jumat (21/2/2020).FOTO/PUSKAPIK/YON

KAJEN (PUSKAPIK)- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan beberapa hari ini , membuat sembilan desa dari tiga kecamatan di Kota Santri terendam banjir. Sampai Jumat (21/2/2020) siang ini, sejumlah warga terpaksa masih mengungsi.
Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, sembilan desa yang terdampak banjir adalah Desa Mejasem Kecamtan Siwalan (257 rumah, 367 KK), Desa Tengengwetan Kecamatan Siwalan (556 rumah, 1000 KK), Desa Pait Kecamatan Siwalan (130 rumah, 130 KK), Desa Pucung Kecamatan Tirto (60 rumah, 122 KK), Desa Samborejo Kecamatan Tirto (110 rumah, 121 KK), Desa Pacar Kecamatan Tirto (632 rumah, 990 KK), Desa Karangjompo Kecamatan Tirto (300 rumah, 491 KK), Desa Tegaldowo Kecamtan Tirto (255 rumah, 325 KK), dan Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa (20 rumah, 30 KK).
“Saya ke sini memastikan bahwa para pengungsi itu dalam kondisi baik, terutama anak-anak mendapat fasilitasi yang baik,†kata Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti, saat meninjau korban banjir di pengungsian di Masjid Pabrik Dupantex Desa Pacar Tirto.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang ada jumlah pengungsi saat ini mencapai sekitar 240 orang. Jumlah tersebut hanya berasal dari Desa Pacar Kecamatan Tirto saja, kalau di tempat lain masih dalam batas tidak untuk mengungsi atau bisa ditoleransi.
“Meski demikian, wilayah tergenang banjir, yang warganya belum mengungsi juga tetap mendapat perhatian dari pemerintah desa dengan dibantu Pemkab Pekalongan dan Kodim 0710 Pekalongan untuk kebutuhan logistik,†katanya.
- Penulis: puskapik