Senin, 8 Sep 2025
light_mode

Jateng Industrial Belt: Jalan Baru Keluar dari Zona Kemiskinan

  • calendar_month Sel, 26 Agu 2025

Batang mengambil peran baru setelah Kawasan Industri Terpadu (KITB) diresmikan sebagai KEK Industropolis Batang pada 20 Maret 2025.

Status KEK memberi karpet merah: fiskal, bea, lahan, dan pasti izin. KEK ini dirancang menjadi magnet hilirisasi dan manufaktur padat karya, sehingga efek berantainya masuk sampai warung, kos-kosan, dan logistik lokal.

Sementara, Brebes adalah “adik bungsu” yang ambisius: rencana Kawasan Industri Brebes (KIB) seluas ribuan hektare menunggu harmonisasi RTRW dan detail tata ruang.

Ini bukan sekadar teknis, tetapi fondasi kepastian hukum bagi investor (dan nasib ribuan calon pekerja). Begitu RDTR terkunci, kanal investasi bisa dibuka lebih lebar.

Kalau tiga kutub ini, Kendal, Batang, Brebes, tersambung dengan logistik memadai, pendidikan vokasi yang “klik” dengan pabrik, dan izin yang tidak “seret”, maka target Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen untuk punya “Jateng Industrial Belt” akan nyata, bukan jargon.

Kawasan Industri Mengeliminasi Kemiskinan
Ekonomi pembangunan punya penjelasan lama tapi sahih. Michael Porter menyebut, keunggulan kompetitif lahir dari klaster, interaksi antarfirma, pemasok, talenta, dan lembaga pendidikan, di satu wilayah.

Di klaster, produktivitas dan inovasi naik karena kedekatan. Jateng utara sedang menuju itu, yakni pemasok komponen, training center, SMK, kampus, dan pabrik, menjadi satu ekosistem.

Paul Krugman mengajarkan “new economic geography”, industri cenderung menggerombol karena skala ekonomi dan pasar tenaga kerja yang tebal, yang akhirnya menciptakan “inti” manufaktur.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!
expand_less