PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Suara tawa ceria dan semangat anak-anak menggema di kawasan wisata air Tirta Arum, Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Lebih dari 600 anak dari berbagai TK dan PAUD tampak antusias mengikuti lomba menggambar yang dikemas penuh edukasi dan keceriaan. Kegiatan ini digelar untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Bermodalkan kertas gambar dan pensil warna, anak-anak bebas mengekspresikan imajinasi mereka di tengah udara sejuk pedesaan. Setiap goresan tak hanya menciptakan gambar penuh warna, tetapi juga menjadi bagian dari proses belajar yang menyenangkan. Lomba ini menjadi media eksplorasi kreatif yang mengenalkan seni, budaya, dan alam sejak usia dini.
Menurut Ketua Panitia, Purwo Aji—yang juga Direktur BUMDes Tirta Arum—kegiatan ini memang dirancang agar anak-anak dapat belajar sambil bermain.
“Kami ingin menciptakan ruang edukatif yang asyik dan menyenangkan, sekaligus mengenalkan potensi wisata desa kepada anak-anak sejak dini,” ujarnya.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara BUMDes Tirta Arum, Dexanet, serta seluruh sekolah TK dan PAUD se-Kecamatan Bojong. Selain mengikuti lomba menggambar, anak-anak juga mendapat kesempatan bermain di berbagai wahana air dan berenang di kolam khusus anak-anak.
Untuk menambah semangat, panitia menyediakan trofi untuk juara satu hingga tiga, serta juara harapan satu hingga tiga. Semua peserta juga membawa pulang piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.
Apresiasi datang dari Bunda PAUD Kecamatan Bojong, Kardiana Farid Abdul Hakim. Ia menyebut kegiatan semacam ini sangat penting bagi perkembangan anak usia dini.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi juga bagian dari proses belajar. Anak-anak bisa mengekspresikan seni, merasakan langsung suasana alam, dan belajar berinteraksi sosial. Pendidikan anak harus menyentuh pengalaman nyata seperti ini,” tuturnya.
Di tengah rindangnya pepohonan, suara gemericik air, dan tawa riang anak-anak, wisata air Tirta Arum menjelma menjadi ruang belajar yang hidup. Bukan hanya tempat bermain, tetapi juga wahana edukasi yang inspiratif. Pekalongan pun menunjukkan bahwa merayakan kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara yang mendidik sekaligus membahagiakan. **
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
