Darurat Sampah di Pemalang Tak Kunjung Beres, Warga Pesalakan Keukeuh Tolak Sampah Masuk TPA

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ribuan ton timbunan sampah dalam beberapa hari ke depan masih akan terus ‘mengepung’ Kota Ikhlas. Pasalnya, hingga kini warga di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan, Pemalang, masih keukeh menolak masuknya armada pengangkut sampah di kawasan itu.

Pemerintah Daerah (Pemda) Pemalang pun masih terus mencari solusi terbaik penanganan sampah yang membanjiri kota hingga pelosok desa lantaran TPA Pesalakan di Desa Pegongsoran Kecamatan Pemalang diblokade warga sekitar.

Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, mengatakan, hingga kini Pemda masih fokus mencari benang merah permasalahan tersebut melalui pendekatan humanis terhadap warga Dusun Pesalakan Desa Pegongsoran sekitar TPA.

“Iya, yang penting ada win-win solution. Sementara kita lakukan penataan sampah, kita tetap buang sampah kesana (TPA),” kata Mansur usai rapat penanganan sampah di Ruang Rapat Setda Pemalang, Senin 22 Mei 2023.

“Karena untuk sekarang tidak mungkin kita buang ke tempat lain, prosesnya panjang harus ada izin dan lain sebagainya. Jadi sementara sampah tetap kita buang di TPA sambil penataan.” imbuhnya.

Diketahui, progress penataan sampah di TPA Pesalakan saat ini sudah mencapai 90 persen. Sampah yang menutupi akses jalan TPA dan menyebabkan sampah meluber ke dekat pemukiman sudah hampir rampung tertangani.

Namun, warga sekitar TPA Pesalakan masih bersikeras menolak sampah-sampah di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang itu dibuang ke TPA pasca aksi unjuk rasa pekan lalu. Walhasil ribuan ton sampah di kota hingga desa terbengkalai.

“Ya kita minta waktu satu tahun lah untuk penataan sampah di TPA Pesalakan. Nanti kalau sudah selesai ya kita tutup, kita cari tempat lain.” jelas Mansur Hidayat.

Adapun dalam rapat penanganan sampah tersebut, kata Mansur, antara lain membahas tentang layanan kesehatan bagi warga sekitar TPA serta penanganan polusi udara yang dikeluhkan warga selama penataan sampah TPA.

“Jadi tadi diskusi lanjutan terkait layanan kesehatan untuk warga, terus masalah bau sampah yang dikeluhkan warga nanti akan kita semprot (wangi-wangian).” ungkap Mansur.

Sementara itu Ketua Koalisi Kawali Indonesia Lestari Kabupaten Pemalang, Andi Rustono, menerangkan, pembenahan dan penataan sampah di TPA menjadi kehendak mutlak masyarakat Dusun Pesalakan Desa Pegongsoran.

“Apakah nanti sampah bisa dibuang lagi kesana atau tidak, itu tergantung seberapa jauh progress pembenahan di TPA.” tegas Andi Rustono.

Andi menyebut, sejatinya persoalan sampah di TPA Pesalakan yang diketahui sudah melebihi kapasitas (overload) dalam 30 tahun itu adalah bom waktu dari kesalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Pemalang.

“Tidak akan terjadi seperti ini kalau Pemda mematuhi renstrada pengelolaan sampah. Ada catatan tersendiri bahwa usia TPA itu 15 tahun, mestinya sudah diantisipasi sebelum habis masanya.” terangnya.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!