Junaedi: Cuaca Ekstrem Nelayan Pemalang Jangan Melaut

Advertisement

PEMALANG (PUSKAPIK) – Nelayan di pesisir Kabupaten Pemalang diimbau tidak melaut untuk sementara waktu. Hal itu mengingat buruknya cuaca dan kondisi perairan yang tidak bersahabat.

“Sekiranya membahayakan keselamatan, tolong tidak usah memaksakan diri untuk melaut dulu. Kondisi cuaca sedang tidak bersahabat dan membahayakan,” kata Bupati Pemalang, H.Junaedi, SH kepada Puskapik, Rabu (8/1/202) petang.

Demi keselamatan diri, Junaedi meminta agar para nelayan harus dapat mengutamakan kewaspadaan. Sebab, kondisi cuaca dan laut sekitar Pemalang dan sekitarnya yang selalu memburuk dan tiba-tiba ekstrem, memicu terjadinya musibah di laut.

Larangan melaut juga disampaikan pihak kepolisian. Petugas Syahbandar Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Pemalang bahkan sudah memasang bendera hitam di dua tempat antara lain Muara Kali Srengseng, Tanjungsari dan Kali Elon Asemdoyong.
“Kami bersama kepolisian memasang bendera hitam di dua tempat mulai Senin (6/1) kemarin,”kata Suparno, Petugas Syahbandar.

Sementara menurut Kepala Satpolair AKP Sunardi, pemasangan bendera hitam dilakukan untuk menindaklanjuti peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang cuaca di Laut Jawa.

“Peringatan dari BMKG mengenai cuaca Laut Jawa akan berlangsung satu minggu sehingga kami menghimbau agar nelayan tidak melaut karena cuaca laut buruk,”kata Sunardi.

Menurut dia tinggi gelombang Laut Jawa utara Pemalang antara 0,75-1 meter dengan arus yang kuat. Arus kuat itu akan menyulitkan nelayan saat memasang jaring.

Dari pantauan Puskapik, ratusan perahu nelayan ditambatkan di tepian Kali Srengseng Tanjungsari Pemalang dan Kali Elon Asemdoyong, Taman. Beberapa hari sebelumnya, sebanyak dua belas perahu nelayan sempat hilang setelah banjir menerjang kawasan nelayan di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman, Pemalang. (KN)

Bagikan :
Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!