SLAWI (PUSKAPIK) – Banjir yang terjadi Jumat (3/1/2020) pekan lalu mengakibatkan Sungai Lohgeni di Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal mengalami pendangkalan. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu terjadinya banjir bandang susulan di desa tersebut.
“Pendangkalannya sudah sangat parah. Kalau hujan lebat, bisa terjadi banjir bandang susulan di desa kami,” kata Kepala Desa Wotgalih, Warji saat dihubungi, Rabu (8/1/2020).
Dia menuturkan, pada Jumat (3/1/2020) lalu, Desa Wotgalih dilanda banjir bandang akibat luapan dari Sungai Lohgeni. Warga khawatir banjir yang disertai lumpur dan merusak puluhan rumah warga itu, kembali terjadi. “Intensitas hujan masih tinggi. Kami khawatir banjir bandang lagi,” ucapnya.
Sejauh ini, pemerintah desa sudah berupaya mengantisipasi bencana tersebut dengan melakukan pembersihan sampah di aliran sungai dan jembatan desa. Selain itu, warga diminta segera mengungsi jika terjadi hujan lebat dengan rentang waktu lama.
“Kami sudah mengimbau warga jika terjadi hujan lebat dan berlangsung lama, supaya mengungsi,” katanya.
Warji berharap Pemkab Tegal segera melakukan normalisasi Sungai Lohgeni sepanjang 1 kilometer. Setidaknya, pemkab berkoordinasi dengan PSDA karena sungai tersebut merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Selain dinormalisasi, sungai juga harus dibangun bronjong. “Ada enam titik yang harus dibronjong. Panjangnya minimal 400 meter,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal asal Jatinegara, Bambang Romdhon Irawan membenarkan kebutuhan normaliasi di Sungai Lohgeni. Pihaknya meminta Pemkab Tegal memberikan perhatian khusus, karena kondisi alam dan wilayah yang jauh dari kota. Selain itu, akses di Dukuh Karangsari Desa Wotgalih sangat sulit.
“Sungai itu (Lohgeni) memang kewenangan provinsi, tapi pemkab bisa mengusulkan untuk dilakukan normalisasi ke provinsi,” katanya. (WIJ)