Sekilas Tradisi Unfaedah di Pemalang Saat Ramadan, Dari Perang Balon Air Hingga Sarung
- calendar_month Kam, 7 Apr 2022


PUSKAPIK.COM, Pemalang – Perang sarung antar remaja berujung pengeroyokan di depan kantor Bupati dan Wakil Bupati Pemalang tengah hangat diperbincangkan. Tradisi unfaedah ini ramai dikecam dan ditolak, menyusul perang balon air yang populer 2015 silam.
Perang sarung belakangan menjadi sorotan di Kabupaten Pemalang pasca viralnya video unggahan akun instagram @explorepemalang. Video itu menampakkan keributan perang sarung di Jalan Kyai Makmur, Kelurahan Kebondalem.
“Perang sarung berujung gelut. Primen kiye lur?†tulis @explorepemalang dalam postingannya, dikutip Kamis 7 April 2022.
Dalam video, salah satu remaja jatuh dan dikeroyok puluhan remaja lawannya tepat di depan kantor Bupati dan Wakil Bupati Pemalang. Postingan video @explorepemalang itu pun mendapat ratusan komentar dan disukai ribuan warganet.
Belakangan diketahui, keributan antar remaja itu terjadi pada Senin malam 4 April 2022. Mereka yang terlibat keributan adalah remaja Kelurahan Kebondalem dan Kelurahan Pelutan. Sejumlah remaja yang terlibat diamankan di Mapolres.
“Dibawa ke Polres untuk pembinaan agar tidak terulang, ada sekitar 7 sampai 8 anak.” kata Kapolsek Pemalang, AKP Kabul Santoso.
Tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta pemerintah dua Kelurahan tersebut juga dipanggil ke Mapolsek Pemalang. Mereka diminta untuk membina dan mengawasi remaja di wilayahnya agar perang sarung tak terulang lagi.
Warga Kabupaten Pemalang pun ramai-ramai mengecam dan menolak kegiatan perang sarung yang tak bermanfaat (unfaedah) itu. Flyer berbunyi pengecaman dan penolakan beredar luas di postingan media sosial.
- Penulis: puskapik