PMI Pemalang Ajarkan Anggota PMR Cara Membuat Eco Enzyme

0
Sosialisasi dan praktik pembuatan eco enzyme di aula PMI Pemalang, Minggu 26 Desember 2021. FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pemalang mengajarkan pembuatan eco enzyme kepada puluhan anggota palang merah remaja (PMR). Para peserta diharapkan bisa menularkan pengetahuan tentang eco enzyme kepada lingkungannya.

Ketua panitia kegiatan, Agus Supriyono, mengatakan, pelatihan pembuatan eco enzyme digelar untuk memperingati Hari Relawan PMI.

“Targetnya agar peserta mendapat pengetahuan tentang eco enzyme dan manfaat eco enzyme, kemudian dilanjutkan dengan mempraktikan membuat eco enzyme itu sendiri,” katanya, Selasa, 28 Desember 2021.

Kegiatan yang digelar pada Minggu, 26 Desember 2021, itu diikuti oleh 40 anggota PMR dari 20 SMA/SMK di Kabupaten Pemalang. Pelatihan dibuka oleh pengurus PMI Pemalang, Agus Sulaiman.

Dalam sambutannya, Agus Sulaiman berharap peserta kegiatan nantinya turut menyosialisasikan dan menularkan ilmunya kepada teman di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.

“Agar eco enzyme ini dirasakan kaya manfaatnya oleh banyak orang. Kegiatan ini juga bagian dalam misi menyelamatkan bumi bersama-sama, bersama kita bisa,” katanya.

Pegiat eco enzyme Jawa Tengah, Bambang Eko Mulyo, dihadirkan langsung menjadi narasumber dalam sosialisasi dan praktik pembuatan eco enzyme yang digelar PMI Pemalang ini.

Bambang menjelaskan, eco enzyme adalah larutan organik kompleks hasil proses fermentasi anaerob selama minimal 90 hari dari gula, bahan organik, dan air yang diperoleh dari lingkungan terdekat.

“Isinya Co2 + alkohol + asam-asam + senyawa fitokimia + enzim enzim + mikroba-mikroba + energi (ATP),” katanya.

Menurut Bambang, manfaat eco enzyme ini di antaranya untuk perawatan dan kesehatan, hidup berkelanjutan, lingkungan makro, peternakan, dan pertanian. “Bisa digunakan untuk handsanitizer, P3K, disinfektan, pembersih lantai, masker, sabun, penjernih air dan lain-lain,” katanya.

Eco enzyme ini, kata Bambang, dikembangkan oleh dr.Rosukon Poompanvong, peneliti dari Thailand yang telah melakukan riset selama 30 tahun sejak 1984. “Beliau mendirikan asosiasi pertanian organik Thailand dan terbukti mampu memberi solusi praktis melalui eco enzyme terhadap permasalahan lingkungan,” kata Bambang.

Dalam kesempatan itu, Bambang juga membawa contoh eco enzyme buatannya. Setelah memberikan penjelasan secara detail, ia kemudian mempraktikan cara memanen eco enzyme dan hasilnya dibagikan kepada peserta.

Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini