PUSKAPIK.COM, Pemalang- Krisis tenaga kesehatan penanganan Covid-19 di RSUD Dr M Ashari benar-benar terjadi. Hal ini menyusul banyaknya nakes RS milik Pemkab tersebut yang terpapar Corona.
“Sebanyak 45 tenaga kesehatan kita yang ambruk. Rekrutmen juga sudah dilakukan di internal kami, sekuriti sudah kami tarik ikut membantu. Bahkan cleaning service juga sudah diperbantukan, jadi yang saat ini bekerja di RSUD sebagian sudah bukan tupoksinya lagi,” ujar Direktur RSUD Dr M Ashari, dr Sunardo Budi Santoso saat Rakor dengan bupati dan Forkopimda di Gedung Sasana Bakti Praja, Jumat 25 Juni 2021.
Sunardo meminta Pemkab untuk melakukan rekrutmen relawan besar-besaran untuk mengatasi krisis tenaga kesehatan ini.
“Kalau tidak, dalam beberapa hari ke depan tidak menutup kemungkinan RSUD akan kibarkan ‘bendera putih’. Hari ini saja sudah ada petugas kami yang bekerja dengan terpasang infus, ” katanya.
Hal itu juga diperparah dengan hak-hak nakes penanganan Covid-19 yang belum terbayarkan.
“Tenaga kita untuk penanganan Covid-19 di tahun 2020 baru dibayar hingga bulan Mei, lalu setelah itu belum ada klaim pembayaran lagi sehingga secara otomatis tidak dapat penghasilan bagi mereka. Lalu insentif bagi mereka dari bulan Agustus 2020 sampai sekarang belum dibayarkan. Persoalan besarnya, manakala ada wilayah tetangga kita yang insentifnya sudah dibayarkan menjatuhkan mental mereka. Yang kita takutkan manakala kita tidak bisa lagi memotivasi mereka yang kelelahan terpapar corona maka tinggal nunggu saja ‘bendera putih’, “ujarnya.
Menanggapi hal ini, Sekertaris Daerah (Sekda) Pemalang, M Arifin merespon cepat dengan mengatakan insentif nakes untuk dicairkan sesegera mungkin.
“BPKAD segera berkoordinasi dengan dinas kesehatan, tidak ada alasan lagi insentif nakes Rp 16 M segera dicairkan. Pak Nardo silakan sampaikan kepada kawan-kawan nakes,” ujarnya.
Penulis : Baktiawan Candheki
Editor: Amin Nurrokhman