PUSKAPIK.COM, Pemalang – Belakangan, penipuan bermodus bukti transfer bodong terjadi di Kabupaten Pemalang, dan parahnya si pelaku mengatasnamakan Wakil Bupati Pemalang, Mansur Hidayat. Sudah ada 2 korban, dengan kerugian jutaan rupiah, masyarakat diimbau waspada dan tak mudah percaya jika mendapati modus serupa.
Kejadian penipuan itu viral setelah muncul klarifikasi dalam unggahan akun Facebook, @Mansur Hidayat, dua hari lalu. Kini, postingan tersebut sudah mendapat 96 komentar dan 217 like.
Saat ditemui puskapik.com di kantornya, Senin 19 April 2021, Wakil Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, membenarkan, ada kejadian penipuan yang mengatasnamakan dirinya seperti dalam postingan akun resminya itu.
Mansur mengetahui adanya penipuan yang mengatasnamakan dirinya itu, setelah mendapat laporan dari pihak yang merasa dirugikan.
Korbannya adalah panitia pembangunan salah satu masjid di Watukumpul.
“Dia (pelaku) modusnya mau memberikan sumbangan ke pesantren tertentu, dia menunjukan bukti transfer. Dari situ dia menyampaikan ke panitia pesantren, agar uang tersebut juga ditransfer dibagikan ke beberapa rekening,†tutur Mansur Hidayat.
Pelaku memerintahkan, agar uang senilai 22 Juta yang Ia kirim, dibagi ke Masjid 10 Juta, anak yatim 6 juta, dan yayasan assalam 6 juta. Padahal, bukti transfer yang ditunjukan pelaku kepada korban senilai 22 Juta, itu zonk atau bodong.
Diduga, rekening yayasan assalam atas nama Abdulloh Hilmi, itu milik pelaku penipuan.
“Ada dua kejadian, yang kedua pelaku mengaku staf diperintah saya, namanya Agus Purwanto, kejadian di Petarukan,†ungkap Mansur Hidayat.
Modus kejadian di Petarukan sama seperti di Watukumpul, seolah-olah telah mentransfer sejumlah uang.
“Saya sengaja memposting (klarifikasi) di Facebook agar tak ada korban lagi, agar tidak ada yang tertipu lagi,â€
“Kemarin juga saya sudah melapor ke Polres, agar segera ditindaklanjuti. Ya modus-modus seperti itu tentunya menjatuhkan nama saya,†kata Mansur Hidayat.
Wabup Mansur mengimbau agar masyarakat waspada dan tak percaya, jika mendapati modus-modus penipuan serupa yang mengatasnamakan dirinya. Baik melalui pesan WhatsApp maupun media sosial.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman