Horeee…Rakyat Pemalang Menang!

0

PILKADA Pemalang usai. Dari perhelatan ini, setidaknya bisa jadi gambaran adanya ‘perlawanan’ rakyat terhadap penguasa. Dan berapapun besarnya duit, tetap tidak mampu membeli dan mengubah pilihan rakyat di bilik suara, karena pada kenyataannya ketiga calon sama-sama ‘mengguyur’ pemilih dengan amplop berisi duit.

Betapapun absurditas politik memang seringkali sulit dinalar. Bahkan pula ada klenik di dalamnya. Tetapi pada titik akhir, pemenang pertarungan politik selalu yang paling masuk akal. Ya, akal sehat memang sulit diakali.

Inilah pesta demokrasi. Rakyat ‘berpesta’ dengan guyuran duit semua calon. Dan ‘pemenang’ sesungguhnya dari perhelatan ini adalah rakyat!

Meskipun 62,9% publik masih puas dengan kinerja pemerintahan sekarang (berdasarkan hasil survei PUSKAPIK), publik tetap saja gelisah dan menginginkan perubahan. Dan ketika kekecewaan publik (baca: rakyat) begitu kuat untuk mengganti rezim dengan harapan terjadi perubahan, diguyur duit sebanyak apapun, tetap saja tidak mampu mengubah pendirian dan membeli suara rakyat. Padahal semua calon bagi duit loh!

Pada akhirnya, hasil Pilkda ini membuktikan, Agung-Mansur yang jadi pilihan dan harapan sebagian besar rakyat yang menginginkan terjadinya perubahan di Pemalang. Kenapa harapan perubahan itu tidak jatuh ke Iskandar-Awe, figur yang fresh? Ya inilah politik! Agung-Mansur lebih ‘pintar’ memikat hati pemilih (baca: rakyat), bahwa harapan perubahan ada ditangan mereka berdua.

Ya! Agung-Mansur bisa jadi adalah lambang kemenangan oposisi di Pemalang. Tetapi ‘hukum politik’ dari dahulu kala tidak berubah. Setajam apapun oposisi, sehari setelah menang ia akan menjadi konservatif. Tapi setidaknya, fenomena ini bisa dijadikan cermin agar pemimpin ke depan lebih berhati-hati dan harus benar-benar mampu mewujudkan harapan tinggi wong Pemalang saat ini.

Nah, di garis itulah justru ranah kita, ranah rakyat. Boleh saja bersukaria, berpesta merayakan kemenangan. Tapi ingat, pesta pasti berakhir. Tugas kita belum selesai sampai bupati-wakil bupati dilantik. Sampai kita tos! Atau bertepuk tangan. Tugas kita ke depan adalah mengawal kepemimpinan Agung-Mansur agar tetap amanah dan on the track.

Pesta sudah usai, sudahi perbedaan, sudahi kegaduhan. Kalian ingin perubahan khan? Mari kita sama-sama kawal, awasi dan kritisi agar pemerintahan ke depan tidak melenceng dari harapan kita bersama. Mampu mewujudkan Pemalang ke depan yang lebih baik. Kebijakan yang baik wajib kita dukung. Tapi jika melenceng, kita gonggong bersama-sama!

Sekadar catatan, jika Agung-Mansur pemenangnya, maka survei PUSKAPIK periode 13-18 November 2020 mendekati benar. Waktu disurvei, bahkan selisih keunggulan agak jauh. Seiring waktu, pasangan AS-Eko mampu mengejar ketertinggalan, meski tetap saja belum bisa menggungguli Agung-Mansur.

Ada pertimbangan kondusifitas wilayah, kenapa waktu itu hasilnya tidak direalese. Karena proses pemilihan (coblosan) sudah selesai, maka sekarang saatnya dibuka.

Sekali lagi, ini cuma survei bukan satu-satunya tolok ukur. Lagipula, perhitungan belum selesai. Jadi baiknya kita tunggu pengumuman resmi KPU.

Selamat memimpin Pemalang Agung-Mansur. Jaga mandat rakyat!

Heru Kundhimiarso
Pemimpin Umum puskapik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini