PUSKAPIK.COM, Pemalang – Pencatutan nama dan dukungan yang dilakukan Purwoko Hadi Broto membuat 7 PAC PDI Perjuangan di Kabupaten Pemalang meradang. Mereka didesak minta maaf dalam waktu 1 x 24 jam. Jika tidak, PDIP akan mempolisikan Purwoko.
Purwoko, mencatut nama 7 PAC PDIP mendukung mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Pemalang nomor urut 02 Agung-Mansur. Padahal jelas-jelas PDIP mengusung paslon 01 Agus-Eko dalam Pilkada Pemalang 9 Desember mendatang.
7 Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan yang dicatut Purwoko mendukung Agung Mansur, membuat dan membacakan pernyataan sikap di Gedung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang, Selasa sore 24 November 2020.
Pernyataan sikap itu dibacakan oleh PAC PDIP Kecamatan Petarukan, Yoyok Laksono dan ditirukan oleh 7 pengurus PAC PDIP yang diklaim kubu Paslon 02.
Dalam pernyataan sikap itu, PDIP mengutuk keras perbuatan Purwoko dan kawan-kawan yang mengatasnamakan pengurus DPC PDIP Pemalang saat deklarasi seakan-akan 7 PAC PDIP Pemalang di antaranya Kecamatan Ulujami, Comal, Bodeh, Petarukan, Ampelgading, mendukung Paslon 02, padahal diketahui PDIP merupakan partai pengusung Paslon 01 Agus-Eko.
“Kami 7 PAC PDIP mendesak kepada saudara Purwoko dan kawan kawan untuk minta maaf dalam waktu 1 kali 24 jam, jika hal itu tidak dilakukan maka kami akan melakukan upaya hukum,” tegas Yoyok Laksono.
Dengan peristiwa itu, dikatakan Yoyok, justru 7 PAC semakin solid dan terus bergerak memenangkan Paslon nomor urut 01 Agus Sukoco-Eko Priyono hingga menjadi Bupati-Wakil Bupati Pemalang.
“Pernyataan Purwoko dan kawan-kawan di rumah Jito Kendaldoyong beberapa waktu lalu adalah pembohongan publik,” ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa terjadi saat mantan pengurus DPC PDIP Pemalang Purwoko menggelar deklarasi di rumah Jito di Desa Kendaldoyong Kecamatan Petarukan beberapa waktu lalu dan menjadi viral.
Dalam deklarasi itu, Purwoko mengklaim jika dirinya merupakan pengurus DPC PDIP Pemalang dan 7 PAC telah menarik dukungannya ke paslon 01 dan mendukung serta memenangkan Paslon 02 Agung-Mansur.
Penulis: Dedi Muhsoni
Editor: Amin Nurrokhman