Bibit Mahal Petani Bawang Merah Brebes ‘Banting Setir’
- calendar_month Kam, 11 Jun 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes –Dipicu oleh mahalnya harga bibit bawang yang mahal dan sulit dicari, petani bawang merah di Brebes, banyak yang ‘banting setir’ menanam komoditas lain.
Kelangkaan bibit bawang ini menyebabkan harganya melambung tinggi. Dua bulan lalu yakni pada April, harga bibit bawang Rp 45 ribu per kg. Namun saat ini harganya naik antara Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram.
Kelangkaan bibit ini diawali dari naiknya harga bawang sejak April kemarin. Di mana harga mulai menanjak dari Rp.25 ribu menjadi Rp.30 ribu per kilo. Dengan harga yang lumayan tinggi itu, petani cenderung memilih menjual semua hasil panen dan tidak menyisihkan untuk bibit.
Dian Alex Chandra (38), petani sekaligus pedagang bawang asal Desa Klampok Wanasari mengatakan, karena harga bawang naik, mereka (petani) tidak menyimpan untuk benih. Dampaknya, tidak cukup persediaan benih untuk masa tanam berikutnya.
“Kalau harga mahal, mereka tidak menyimpan sebagian hasil panen untuk benih. Semua dijual karena mumpung harganya mahal. Saat masuk masa tanam berikutnya, benih langka dan harganya mahal,” ucap Dian Alex Chandra, Kamis 11 Juni 2020 siang.
Mahalnya bibit bawang ini menyebabkan petani banyak yang memilik tidak menanam bawang. Hal ini lah yang menjadikan persediaan di pasar sedikit dan harganya mahal. Dian Alex Chandra meneruskan, harga komiditas bawang merah saat ini masih kisaran Rp.35 ribu sampai Rp.40 ribu per kilo di tingkat petani.
“Sekarang kita lihat permintaan pasar tetap stabil tapi stok bawangnya menipis. Maka harga otomatis naik,” bebernya.
- Penulis: puskapik