Tiga TPST di Tegal Mulai Olah Sampah Jadi RDF, TPA Bokong Semar Berkurang Beban
- calendar_month 23 jam yang lalu


TEGAL, puskapik.com – Kota Tegal mulai menjalankan strategi baru untuk menekan volume sampah yang menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bokong Semar, Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana.
Sejumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu atau TPST, kini difasilitasi mesin pengolah Refuse-Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari sampah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal, Untung Pri Wibowo mengatakan, penggunaan teknologi RDF akan mengubah pola kerja TPST.
Sampah yang masuk akan langsung diproses di lokasi, bukan lagi diangkut ke TPA.
“Kalau pengolahan berjalan optimal, beban TPA makin ringan dan usia pakainya lebih panjang. Tahun depan kami juga bangun TPST pengolah RDF di kawasan TPA Bokong Semar,” ujar Untung, di sela monitoring TPST, Senin 17 November 2025.
Saat ini baru tiga TPST yang menerima mesin RDF, yaitu TPST Sumurpanggang, Slerok dan Cleret Randugunting.
Mesin tersebut meliputi conveyor, pemilah, pengering hingga pencacah dengan nilai anggaran sekitar Rp200-250 juta per unit.
Untung menambahkan, pengolahan di tiga lokasi itu diperkirakan dapat menahan hingga 20 ton sampah per hari di sumbernya.
“Semua TPST akan bertahap kami fasilitasi,” kata Untung.
Kendala utama berada pada kebutuhan listrik tiga fasa. TPST Slerok misalnya, menaikkan daya dari 1.300 VA menjadi 16.500 VA.
Untuk SDM, pengelolaan akan melibatkan kelompok swadaya masyarakat (KSM) atau tenaga outsourcing. Bahkan, pekerja bongkar muat (BM) truk juga berpeluang dilibatkan.
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia




























