Harga Bawang Belum Turun, Ahmad Luthfi Tegaskan Akan Tindak Tengkulak dan Mafia Pangan
- calendar_month Sen, 6 Okt 2025


SEMARANG, puskapik.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan agar PT Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB), BUMD pangan milik provinsi, segera turun langsung untuk memperkuat pasokan dan menstabilkan harga di lapangan.
“JTAB jangan hanya cari untung, tapi bantu stabilkan harga. Tambah armadanya, masuk pasar-pasar yang jadi langganan inflasi. Rugi dulu gak apa-apa, lama-lama untung,” ujar Ahmad Luthfi saat Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng di Tlogo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin, 6 Oktober 2025.
Ahmad Luthfi menegaskan, tidak akan menoleransi praktik tengkulak yang mafia pangan. Jika ada indikasi praktik tersebut, ia tidak segan-segan akan menindak tegas.
“Kalau ada yang sengaja menahan barang dan bikin harga naik, saya minta ditindak. Kalau tak bisa, serahkan ke Polda. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Ahmad Luthfi.
Salah satu yang jadi sorotan adalah masih tingginya harga bawang merah. Padahal Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu sentra produksi nasional.
“Bawang merah kita ini jagoan, tapi kok masih mahal. Pasti ada yang tersumbat. Ini yang harus diurai,” kata Ahmad Luthfi.
Gubernur menegaskan pentingnya langkah konkret dalam mengendalikan inflasi daerah, bukan hanya rapat dan laporan rutin.
“Kalau hanya rapat tiap minggu tapi harga tetap tinggi, itu artinya kebijakan kita belum nyentuh masyarakat,” tegasnya.
Inflasi Jawa Tengah pada September 2025 tercatat sebesar 0,21 persen (month to month), naik dibanding Agustus yang mengalami deflasi -0,10 persen. Secara tahunan (year on year), inflasi mencapai 2,65 persen, meningkat dari 2,48 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia