Cara dan Ciri-ciri Penularan Penyakit Leggionollesis, Gejala Diawali Batuk
- calendar_month 3 jam yang lalu


TEGAL, puskapik.com – Penyakit Leggionollesis di Indonesia, terdapat 235 kasus suspek penyakit Legionellosis selama periode 2023-2025. Di periode yang sama, ditemukan total 38 kasus positif, 191 kasus negatif, empat kasus dalam pemeriksaan, serta dua kasus tidak dapat diperiksa.
Di Kabupaten Tegal, penyakit Leggionollesis belum ditemukan. Namun, untuk mengantisipasi penularan bakteri Legionella Pneumophila itu, Pemkab Tegal telah mengeluarkan surat edaran untuk penanganan kasus tersebut.
“Secara alamiah, bakteri Legionella spp dapat ditemukan pada berbagai sumber-sumber air alami seperti danau, sungai, atau air tanah,” kata Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Perorangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr Sarmanah Adi Muraeny, Senin 29 September 2025.
Ia menyebutkan, penyakit Leggionollesis disebabkan bakteri Legionella pneumophila. Penularan bakteri Legionella spp pada manusia antara lain melalui udara kerika seseorang menghirup atau inhalasi, atau air masuk ke paru- paru atau aspirasi, aerosol tetesan air/ kabut atau percikan air dari sistem perairan yang mengandung bakteri Leggionella pneumophila terutama sistem air buatan seperti kran air, water heater, air conditioner, pelembab udara/ humidifier, pancuran buatan, ataupun kolam air panas.
“Berdasarkan temuan dan pelaporan kasus Legionollesis di dunia, sebagian besar berkaitan dengan faktor risiko dari sumber air buatan yang tidak dilakukan pemeliharaan secara rutin,” terangnya.
“Sumber air yang berpotensi menimbulkan bakteri, yakni perpipaan, AC, kolam renang, cooling tower, air mancur, shower, jacuzzi , mesin pembuat ice cube, sprinkle fan dan dispenser,” jelasnya.
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia