Rabu, 19 Nov 2025
light_mode

Dua Dekade Hidup di Tengah Banjir Rob, Warga Gantungkan Harapan pada Tanggul Laut

  • calendar_month Sel, 24 Jun 2025

PUSKAPIK.COM, Demak – Warga di pesisir utara Pulau Jawa menggantungkan harapan pada proyek giant sea wall yang kini dikebut pemerintah pusat. Tanggul laut dianggap sebagai satu-satunya cara efektif menghadapi ancaman rob di kawasan pesisir.

Salah satu tokoh masyarakat Dukuh Pandansari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Zamroni (50), mengatakan, warga sangat berharap proyek tanggul laut yang saat ini sedang dikerjakan bisa segera terealisasi.

“Warga ingin sekali bencana rob ini sesegera mungkin teratasi dan bisa terselesaikan. Masyarakat sini kalau ditanya tentang rob, mungkin sudah tidak bisa merasakan lagi apa itu rob, karena sudah terlalu lama terbiasa hidup di tengah rob.  Sudah akrab dengan rob 20 tahun lebih,” ungkap Zamroni di temui di depan warung yang juga menjadi tempat tinggal bersama istri, Selasa (24/6/2025).

Menurutnya, warga desa sudah tahu kalau solusi mengatasi rob ini hanya dengan tanggul laut. Warga juga paham kalau penyedotan air dan pengerukan sungai, tak akan menyelesaikan persoalan rob untuk jangka panjang. Itu sifatnya hanya sementara.

“Warga juga tahu selama menunggu tanggul laut selesai, pemerintah juga mengusahakan menangani rob dalam jangka pendek. Semoga (tanggul laut) tidak sampai molor dan tertunda,” ungkapnya.

Zamroni warga asli setempat. Dia semula tinggal di RT 02 RW 04. Namun karena rob kian tahun meninggi, ia memutuskan hengkang dari rumah yang selama ini ditinggali bersama anak istri.

Rumahnya dibiarkan tenggelam. Dia kemudian menumpang tinggal di lahan milih BBWS yang ada di dekat dukuhnya. Di tempat itu, ia mendirikan warung untuk menghidupi keluarga sejak 2015 sampai sekarang.

Di area itu saat ini ada proyek pembangunan jalan tol Semarang Demak yang juga terintegrasi dengan tanggul laut.

“Rob paling parah itu mulai 2021. Di sini dampaknya yang paling parah. Setiap tahun warga di sini selalu meninggikan rumah satu meter. Bahkan tidak sampai setahun sudah meninggikan lagi. Lama-lama kan habis uangnya. Padahal kebutuhan kita tidak hanya soal meninggikan rumah, tapi juga kebutuhan sehari-hari, belum lagi anak sekolah,” kata Zamroni.

Dia dan sebagian besar warga tidak mampu lagi meninggikan rumah. Sebagian masih bertahan di tempat. Salah satunya adalah Sumaerah (70). Perempuan paro baya itu tetangga Zamroni.

Boleh dibilang, kehidupan Mbah Sumaerah sangat memprihatinkan. Bersama anak, menantu, dan dua cucu, ia tinggal di dalam rumah yang sudah tergenang air rob. Air yang menggenang setinggi perut orang dewasa. Dari luar, sepintas seperti rumah apung. Padahal kalau melongok ke dalam, kondisinya sudah sangat tidak layak untuk ditempati.

Di rumah papan itu, Mbak Sumaerah tinggal bersama anaknya, Unawanah (35) dan menantu, Syukron Akbar (37). Bahkan dua anak Unawanah yang masih belia, Narulita Noverona (8) dan Yunia Amalia (5), juga ada di dalamnya.

“Saya tinggal di sini sejak umur 15 tahun. Dulu saat saya remaja, robnya tidak setinggi ini. Sekarang parah banget,” ungkap Mbah Sumaerah.

Untuk masuk ke dalam rumah, harus membungkukkan badan. Perlu tambahan rangkaian bambu dan papan sebagai jembatan untuk jalan masuknya. Kalau kurang hati-hati, bisa terpeleset dan tercebur. Tak banyak perabot laiknya rumah pada umumnya.

“Setiap hari ya begini. Sudah puluhan tahun saya menjalani hidup di sini. Tidur, makan, mandi ya di dalam. Hidupnya di atas air rob,” ungkap nenek yang menderita sakit punggung dan mata tersebut.

Suaminya, Musa, meninggal tujuh tahun lalu. Mbah Sumaerah menggantungkan hidup pada anak dan menantunya yang bekerja sebagai buruh.

Ketika ditanya kenapa tidak mau pindah, ia menjawab lirih.

“Mau pindah kemana? Saya tidak punya uang sama sekali. Minta bantuan juga tidak ada yang memberi,” ungkapnya.

Mbah Sumaerah hanya bisa pasrah. Dia berharap pemerintah memberi perhatian dan bantuan. Tak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk nasib dua cucu kesayangan.

Soal tawaran relokasi, Mbah Sumaerah tak buru-buru menerima. Dia khawatir jika ditarik biaya meski diberitahu kalau gratis. Diberikan lahan dan dibangunkan rumah secara cuma-cuma.

“Sementara di sini dulu saja. Kalau pindah nanti bayar pakai apa tanah dan bangun rumahnya? Untuk makan tiap hari saja susah, seadanya,” katanya.

Selain tanggul laut, Zamroni juga berharap agar pemerintah juga memperhatikan akses jalan desa yang biasa digunakan warga.

“Kasihan warga. Tiap hari di rumah hidup dengan rob, mau berangkat kerja juga susah. Minimal akses jalannya baik, biar bisa kerja untuk ekonomi keluarga,” katanya.

Zamroni, Mbah Sumaerah, dan warga lain di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, berharap besar pada proyek giant sea wall. Warga yang sudah pasrah, ingin kehidupannya jauh lebih baik. **

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wow! PSIP Kalahkan PERSIB Bandung U-20

    Wow! PSIP Kalahkan PERSIB Bandung U-20

    • calendar_month Ming, 16 Jul 2023
    • 2Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – PERSIB U-20 berhasil ditaklukan PSIP dalam laga pembuka Turnamen KNPI Pemalang Open 2023. Meski diperkuat pemain bintang senior, Maung Bandung Muda akhirnya tumbang 1 – 0 oleh Laskar Benowo. Pertandingan yang menjadi gong pembuka gelaran turnamen sepak bola Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pemalang itu berhasil menghipnotis ribuan penonton selama 2×45 menit […]

    Bagikan Ke Teman
  • Buntut Sanksi DKPP, Ketua Bawaslu Brebes Kini Dijabat Hadi Asfuri

    Buntut Sanksi DKPP, Ketua Bawaslu Brebes Kini Dijabat Hadi Asfuri

    • calendar_month Ming, 2 Feb 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Brebes, melakukan pergantian ketua, menyusul adanya sanksi Dewan Kehormaran Penyelengara Pemilu (DKPP). Hadi Asfuri terpilih sebagai Ketua Bawaslu Kabupaten Brebes menggantikan Trio Pahlevi, melalui rapat pleno, kemarin. Pergantian Ketua Bawaslu Brebes itu menyusul Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menjatuhkan sanksi pencopotan jabatan Trio Pahlevi dari Ketua […]

    Bagikan Ke Teman
  • Bantuan Transportasi Takmir Masjid dan Musala Caturwulan II Cair Bulan Ini

    Bantuan Transportasi Takmir Masjid dan Musala Caturwulan II Cair Bulan Ini

    • calendar_month Sel, 8 Sep 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Kota Pekalongan – Bantuan transport bagi takmir masjid dan musala di Kota Pekalongan pada Caturwulan II atau periode Bulan Mei-Agustus 2020 bakal dicairkan September 2020. Bantuan rutin yang diberikan oleh Pemerintah Kota Pekalongan tersebut merupakan penghargaan dan dukungan pemerintah dalam menunjang kelancaran takmir masjid dan musala untuk mendorong mewujudkan masyarakat yang berakhlakul karimah. Kasubag […]

    Bagikan Ke Teman
  • Kapolres Tegal Tegaskan Larangan Arak-Arakan dan Knalpot Brong Selama Masa Kampanye

    Kapolres Tegal Tegaskan Larangan Arak-Arakan dan Knalpot Brong Selama Masa Kampanye

    • calendar_month Sel, 1 Okt 2024
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Slawi – Kapolres Tegal, AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, mengingatkan kepada semua peserta kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2024 di Kabupaten Tegal untuk mematuhi aturan kampanye serta tata cara berlalu lintas di jalan raya. Imbauan tersebut disampaikan kepada para pendukung calon bupati dan wakil bupati Tegal usai pengambilan nomor urut di KPU […]

    Bagikan Ke Teman
  • Tragis! di Brebes, Ada Kades Gantung Diri

    Tragis! di Brebes, Ada Kades Gantung Diri

    • calendar_month Jum, 18 Des 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Belum diketahui motifnya, Kades Pamulihan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jumat 18 Desember 2020, ditemukan tewas gantung diri. Kapolsek Larangan, Brebes, Iptu Sutikno, membenarkan kematian Tasrudin (49) Kades Pamulihan. Kades ini meninggal dan ditemukan menggantung di rumahnya Rt 06 Rw 03 pada Jumat pagi pukul 04.30 WIB. “Setelah dicek, kades ini meninggal karena gantung […]

    Bagikan Ke Teman
  • LDII Pemalang Kurbankan 126 Ekor Sapi dan 134 Kambing, Dagingnya Dibagi ke Warga

    LDII Pemalang Kurbankan 126 Ekor Sapi dan 134 Kambing, Dagingnya Dibagi ke Warga

    • calendar_month Jum, 6 Jun 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pemalang kurbankan ratusan ekor sapi dan kambing dengan nilai mencapai Rp 3,3 miliar di momen hari raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025. Daging kurban dibagi-bagikan ke masyarakat luas. Sekretaris DPD LDII Pemalang, Agus Sarwono, mengatakan, pada perayaan Idul Adha tahun 2025 warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less