Program Desalinasi Warnai 100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin
- calendar_month Jum, 30 Mei 2025


PUSKAPIK.COM, Semarang – Memasuki 100 hari masa kerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, program desalinasi air laut menjadi sorotan utama. Inovasi ini mengubah air payau menjadi air tawar layak konsumsi dan dibagikan gratis kepada warga, dimulai dari Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan pada 25 Maret 2025.
Pemprov Jateng bekerja sama dengan kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan menjadi solusi konkret atas krisis air bersih yang dialami ribuan rumah tangga, khususnya di daerah pesisir.
Tak pelak, program ini disambut antusias oleh warga. Program ini menjadi salah satu solusi Pemprov Jateng dalam meminimalisir kekurangan air bersih. Apalagi sebanyak 250 KK Rusanawa Slamaran, dapat mengambil air hasil desalinasi secara gratis. Hal ini sangat membantu mengurangi beban pengeluaran keluarga.
Berdasarkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mencatat, masih ada ribuan rumah tangga yang kesulitan memperoleh air bersih. Di antaranya berada di daerah pesisir. Oleh karenanya, program desalinasi menjadi jawaban atas persoalan air bersih yang dihadapi warga selama bertahun-tahun.
Salah satu warga Rusunawa Slamaran, Slamet mengaku, sudah meminum air hasil teknologi desalinasi tersebut. Menurut dia, airnya lebih segar dibandingkan air yang dikonsumsi sebelumnya yang cenderung asin.
“Rasanya enak, segar, tidak asin,” katanya di sela-sela peresmian desalinasi.
Perancang Teknologi Desalinasi Air dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip Semarang, I Nyoman Widiasa menuturkan, mesin desalinasi di Rusunawa Slamaran dirancang untuk menghasilkan 4.000 liter atau 200 galon per hari. Dalam kondisi tertentu, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 6.000 liter atau 300 galon per hari. Jika diasumsikan satu keluarga mengkonsumsi satu galon setiap hari, maka bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi 300 keluarga.
- Penulis: puskapik