Harga Bawang Merah Anjlok, Harga Pupuk Melonjak
- calendar_month Rab, 3 Nov 2021


PUSKAPIK.COM, Brebes – Saat harga bawang merah di pasaran terjun bebas, petani bawang merah di Brebes, mengeluhkan naiknya harga pupuk non subsidi dan obat obatan pertanian.
Perubahan harga pupuk terjadi mulai akhir Agustus. Harganya terus melonjak hingga memasuki bulan November ini.
Salah seorang petani di Kabupaten Brebes, Ratinah (68) mengatakan, dirinya mengaku rugi besar saat musim tanam ini. Pasalnya, biaya tanam mulai dari bibit, tenaga kerja, pupuk dan obat obatan pertanian, mengalami kenaikkan tajam. Sementara, tanaman bawang merah yang diharapkan bisa menutup biaya tanam, harganya anjlok. Terakhir, kata Ratinah, harga bawang hasil panen dijual seharga Rp 8000 per kilogram.
“Tidak rugi gimana, kuli sekarang mahal, bibit juga mahal. Terus harga pupuk naiknya banyak, sementara bawang panen hanya Rp.8000. Dapat untungnya dari mana,” keluh Ratinah ditemui saat akan membeli pupuk non subsidi, Rabu 3 November 2021.
Menurut Ratinah, pupuk non subsidi yang mengalami kenaikkan adalah yang dibutuhakan oleh tanaman bawang merah. Demikian pula obat obatannya, juga jenis yang dibutuhkan untuk tanaman bawang.
“Jenis pupuknya macam macam. Harganya pun beda beda. Tapi harganya semua naik. Ada yang semula Rp.8000 menjadi Rp.12.000 per kilo,” terang Ratinah.
Diwawancara terpisah, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Juwari mengatakan, dampak kenaikkan harga pupuk ini memang sangat dirasakan petani. Karena jenis jenis pupuk non subsidi yang mengalami kenaikkan adalah yang banyak dibutuhkan petani bawang seperti pupuk NPK dan lain lainnya.
- Penulis: puskapik