KPU Jateng: Partisipasi Pemilih Pilkada Pemalang Harus Maksimal, Kenapa?
- calendar_month Sab, 21 Nov 2020

Ikhwanudin, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, Divisi Perencanaan dan Logistik, memberikan sambutan dan membuka simulasi pemungutan suara Pilkada 2020 di Lapangan Desa Kedungbanjar, Kecamatan Taman, Pemalang.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Simulasi pemungutan suara Pilkada 2020 Kabupaten Pemalang, digelar di Lapangan Desa Kedungbanjar, Kecamatan Taman, simulasi pemungutan suara, Sabtu 21 November 2020 dihadiri perwakilan seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah yang melaksanakan Pilkada.
Dalam sambutannya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemalang, Mustaghfirin, menyampaikan, simulasi pemungutan suara ini, sesuai dengan pemungutan suara Pilkada ditengah pandemi Covid-19. Ia menegaskan, protokol kesehatan diterapkan secara ketat dalam proses pemungutan suara.
“Berbeda dengan Pemilu situasi normal, pemilih itu mencelupkan jari ke tinta. Karena situasi pandemi Covid ini, tinta akan diteteskan ke jari pemilih oleh petugas KPPS. Kami imbau, setelah menggunakan hak suaranya, pemilih langsung pulang kerumah masing-masing, tidak berkerumun di TPS,†kata Mustaghfirin.
Simulasi pemungutan suara Pilkada 2020 ini, dibuka oleh Ikhwanudin, anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, Divisi Perencanaan dan Logistik. Ikhwanudin berharap simulasi ini dapat bermanfaat, untuk mengecek kesiapan pemungutan dan penghitungan suara dari segala aspek.
Selain itu, juga kesiapan mengenai protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan, baik oleh KPPS maupun pemilih, guna menghindari adanya klaster baru penyebaran Covid-19.
“Khususnya untuk KPU Pemalang, satu hal yang saat ini menjadi PR besar teman-teman penyelenggara di Kabupaten Pemalang, yaitu partisipasi pemilih. Ini harus diupayakan semaksimal mungkin, dalam situasi normal, target partisipasi di Pemalang masih cukup rendah, belum mencapai target nasional 77,5 persen, bahkan masih di bawah 60 persen,†tutur Ikhwanudin.
- Penulis: puskapik