Pekalongan Masih Terancam Banjir, Pompa Dicek
- calendar_month Sen, 2 Mar 2020

Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), dan Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Khaerudin, ST meninjau sejumlah titik pompa pengendali banjir, Senin (2/3/2020).FOTO/PUSKAPIK/YON

PEKALONGAN (PUSKAPIK)-Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berupaya mencari solusi penanganan banjir. Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), dan Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Khaerudin, ST meninjau sejumlah titik pompa pengendali banjir di Pompa Panjang Wetan, Pompa Pantai Pasir Kencana, dan Rumah Raksasa Pabean.
“Tinjaun ini untuk mengetahui problem-problem yang terjadi. Juga mencari masukan dari warga setempat terkait apa yang perlu dibenahi sebagai bahan evaluasi yang lebih baik,” kata Aaf, Senin pagi (2/3/2020).
Menurut Aaf, curah hujan yang tinggi membuat kenaikan volume air yang luar biasa sehingga membuat fungsi pompa beroperasi lebih lambat. Oleh karena itu, Pemkot melalui DPUPR akan menambah titik pompa baru untuk penyedotan air banjir sehingga genangan air bisa cepat surut. Debit air yang menjadi masalah dan sering melimpas serta perlu penanganan khusus di Sungai Bremi.
“Alhamdulillah sepanjang jalan utama sudah surut. Pmpa beroperasi terus 24 jam non stop. Yang di kampung belum surut berarti ada saluran drainase terputus antara kampung dengan jalan. Nanti dari dinas terkait mengecek mana saja saluran yang terputus,” ujar Aaf.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kota Pekalongan, Khaerudin, menyampaikan, pihaknya telah menganggarkan pengadaan tanah seluas 726 meter persegi untuk menambah stasiun pompa baru dan kolam retensi dengan anggaran sebesar Rp 300 Juta.
“Keberadaan stasiun pompa pengendali air tersebut akan ditempatkan salah satunya di Kelurahan Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara bersamaan dengan pembuatan kolam retensi. Keberadaan penambahan stasiun pompa ini sangat vital sebab memecah beban pompa Si Pucung,” papar Khaerudin.
- Penulis: puskapik