Swasembada Pangan Tetap Jadi Program Utama Jawa Tengah 2026
- calendar_month 2 jam yang lalu


Di sisi fiskal, pendapatan daerah ditargetkan naik 3,04% menjadi Rp 23,74 triliun, sementara belanja daerah direncanakan lebih efisien dengan penurunan 2,79%.
Pembiayaan daerah tercatat sebesar Rp 414,5 miliar, yang terdiri dari penerimaan Rp 484,5 miliar dan pengeluaran Rp 70 miliar. Pemprov juga memperkuat strategi PAD melalui digitalisasi pembayaran pajak, optimalisasi aset, dan peningkatan layanan Samsat.
Ketua DPRD Jateng, Sumanto, menjelaskan, penyesuaian anggaran tahun depan dipengaruhi penurunan dana transfer pusat.
“Prioritas anggaran tahun ini masih mengacu pada visi Gubernur untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. Namun jumlah anggaran memang turun karena adanya penurunan dana transfer sekitar Rp1,52 triliun,” ujar Sumanto.
Menurutnya, total anggaran yang sebelumnya Rp 24,48 triliun kini berada di kisaran Rp 23,16 triliun.
Terkait sektor pertanian, ia menyebut perlu pembahasan lanjutan.
“Memang belum maksimal karena ada penurunan pada sektor-sektor prioritas yang terkait visi Gubernur. Nantinya perlu ada penambahan dalam pembahasan lanjutan,” jelasnya.
Sumanto menambahkan, sebagian besar sektor mengalami penurunan mengikuti total anggaran.
“Dampaknya memang membuat program-program tidak bisa berjalan maksimal. Namun kemungkinan akan ada program pusat yang turut membiayai,” katanya.
Dalam rapat paripurna tersebut, DPRD Jateng juga menyetujui Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2026 sebagai bagian dari agenda legislasi daerah. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia




























