Belajar dari Sanksi KLHK, Pemkot Tegal Akan Bangun TPA Bokong Semar Terintegrasi dan Modern
- calendar_month Sel, 11 Nov 2025


Meski lahan landfill masih terbatas dibandingkan volume sampah harian 120-130 ton, DLH sudah menyiapkan rencana jangka panjang. Mulai 2026, TPA Bokong Semar akan dikembangkan sebagai TPA terintegrasi yang mampu mengolah sampah menjadi energi terbarukan.
“Konsepnya Refused Derived Fuel (RDF) dan kami sudah menjalin komunikasi dengan SBI Cilacap untuk kerja sama pemanfaatan hasil RDF. Harapannya, yang dibuang ke TPA nanti hanya residu kecil dari hasil pengolahan,” jelas Yuli.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menyebut sanksi KLHK justru menjadi momentum perubahan menuju pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan.
“Rata-rata timbulan sampah di Tegal mencapai 160-180 ton per hari. Kalau tidak dikelola dengan baik, bisa merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat,” kata Dedy Yon.
Dedy Yon menargetkan Zero Waste 2029 melalui edukasi masyarakat, penguatan bank sampah serta peningkatan fasilitas di TPST dan TPA.
“TPA Bokong Semar jadi langkah awal untuk keluar dari sistem lama. Kami ingin TPA ini benar-benar modern, terintegrasi dan punya standar nasional. Kalau semua pihak berkomitmen, target zero waste bukan mimpi,” pungkas Dedy Yon. **
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia




























